Happy reading
Chanyeol menghela nafas lega kemudian menjatuhkan pelan tubuhnya, duduk dilantai seraya menyandarkan punggungnya dibalik tembok, pembatas antara ruang tamu dan kamar sederhana milik Eunji. Ia tidak peduli. Rasa lelah telah menguasai dirinya hingga tak memperdulikan lagi sedingin apa lantai yang bokongnya tapaki saat ini.
Bukan tanpa alasan. Chanyeol sangat gigih mencari keberadaan Eunji hingga menjelang malam. Ia mengabaikan dirinya sendiri demi menemukan istri kecilnya. Bersyukur Baekhyun menelponnya diakhir keputus-asaannya dan mengatakan bahwa Eunji telah pulang ke Apartement sewaannya.
Tak butuh waktu lama. Chanyeol sampai di Apartement yang dimaksud Baekhyun, tentu dengan modal ingatan beberapa digit angka sebagai Password pintu Apartement yang pria itu katakan juga padanya karena Baekhyun tahu bahwa Eunji tidak akan memperbolehkan Chanyeol masuk. Sampai batas ini, Baekhyun begitu baik padanya.
Dengan keberanian, Chanyeol masuk ke dalam Apartement Eunji tanpa ijin. Mencarinya dan terhenti saat matanya melihat pintu kamar yang sedikit terbuka dan Eunji berada disana. Tengah terbaring diatas ranjang, masih lengkap dengan pakaian Rumah Sakit yang melekat ditubuh kurusnya.
Berjalan pelan, Chanyeol semakin dalam melangkah masuk, mendekati Eunji. Lamat, ia memperhatikan istri kecilnya. Sepertinya malaikat tanpa sayapnya itu tengah tertidur pulas sampai-sampai tidak menyadari kedatangannya. Mungkin karena saking lelahnya telah berusaha kabur darinya. Pikir Chanyeol.
Ia tersenyum. Pelan, tangannya mulai membenarkan posisi selimut yang sedikit tersingkat ditubuh Eunji lalu merambat naik, membelai pipi tirusnya dan terhenti dengan sebuah kecupan hangat yang ia layangkan dikening istrinya.
"Kau berhasil membuatku hampir mati ketakutan karena kehilanganmu tapi sekarang, aku bersyukur kau terlihat baik-baik saja, Sayang" lirih Chanyeol.
Mata serta tangannya beralih pada perut Eunji. "Jadilah anak yang kuat didalam sana, Sayang. Papah berjanji akan memperbaiki segalanya sebelum kau lahir" bisiknya kemudian ia mencium perut datar Eunji dan kembali mengusapnya lembut.
"Jaga Mama-mu dengan baik, Sayang. Papah akan selalu mengawasi kalian dari kejauhan" sambung Chanyeol.
Inilah keputusannya. Chanyeol bertekad untuk memperbaiki semuanya dan memulai hidup baru dari awal tapi jika mengingat pada kesalahan yang telah ia perbuat pada Eunji. Tidak mungkin bisa dengan mudah Eunji mau menerimanya, hal itu pun sudah ia lihat dan rasakan saat Eunji menolaknya sehingga ia berencana untuk memberi waktu kepada istrinya untuk sendiri sesuai dengan keinginannya, tentu masih tetap berada dalam pengawasan Chanyeol.
Bukan apa-apa, ia hanya tidak mau bersikap gegabah lagi dan semakin membuat Eunji jauh darinya. Kini, cara lembut dan pelan lah yang akan ia tempuh. Apapun itu. Demi sang istri, Chanyeol akan lakukan meski harus rela menahan perasaannya sendiri yang tak ingin berjauhan dengan istri dan calon anak mereka.
------
Pagi menjelang. Chanyeol terbangun dari tidurnya saat dirasa beberapa cahaya masuk menyinari kedua matanya dan hal itu mengusiknya. Ia mengerjap pelan. Baru sadar bahwa ia ketiduran dilantai. Pantas, bokongnya terasa kebas. Ia meringis dan perlahan bangkit seraya memegangi pantatnya.
Sesaat, ia melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 06.00 pagi. Hari masih terlalu pagi, pikirnya dan ia sedikit melirik kedalam kamar Eunji. Disana, ia melihat istrinya masih tertidur pulas. Tak ambil pusing. Chanyeol kembali masuk ke dalam kamar lalu mendaratkan bibirnya dikening Eunji.
"Good morning, Sayang" bisiknya lalu tergesa keluar. Takut-takut jika istrinya itu bangun, memergoki dirinya dan kembali berniat kabur.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE HUSBAND
FanfictionStatus : Complete Ku harap kau bisa membalas cintaku suatu hari nanti. Tidak hanya menganggapku sebagai pengasuh dari anakmu dan istri di atas kertas saja - Eunji Arashki √ latar Indonesia suasana Korea √ bahasa Indonesia baku/campuran √ nama tokoh...