Happy reading
Chanyeol mengendarai mobil pribadinya dengan cepat menembus jalanan yang masih terlihat lenggang. Tadi, ia pulang pagi-pagi sekali dan kembali pergi tak lama dari itu setelah ia bersiap dan berdalih mau pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sempat terbengkalai akibat pernikahan kemarin.
Sejujurnya, bukan itu alasan utamanya. Chanyeol ingin menenangkan diri setelah pertengkarannya bersama Eunji. Entahlah, tapi yang jelas sekarang ia mulai muak dengan gadis itu namun ia juga tidak menyesalkan keputusannya bahwa ia telah meminangnya. Memang aneh tapi itulah kenyataan yang kini ia rasakan. Ia muak dengan Eunji namun hatinya tetap memikirkannya.
Tiba dikantor, Chanyeol langsung disuguhi pemandangan sosok wanita cantik yang sepertinya tengah menunggu dirinya. Tersenyum manis begitu memikat bahkan untuk dirinya sendiri. Ia tak mampu menolaknya.
"Chorong, sejak kapan kau berada disini?" ia bertanya bingung seraya melangkah mendekati wanita itu.
"Aku sudah merindukanmu, itulah alasannya kenapa aku berada disini, Chan" jelas Chorong.
Ia bersikap sangat manja namun Chanyeol tak menampiknya malah sebaliknya, ia menerima perlakuan itu begitu saja seolah memberikan ruang tersendiri bagi Chorong untuk berlaku sesuka hati.
"Apakah tadi malam kau belum puas aku temani? Bahkan aku merelakan malam pertamaku bersama Eunji hanya untuk dirim---"
"Jadi jika aku tak menelponmu tadi malam kau mengharapkan bisa menyentuh, Eunji?" cela Chorong tak suka namun tetap tenang. Ia sangat pintar menyembunyikan ekspresi wajahnya dan bodohnya Chanyeol tak sadar akan hal itu.
"Bukan begitu. Aku hanya---" Chanyeol terdiam sesaat.
"Ah sudahlah, kau tau sendiri bahwa aku menikahinya karena sebuah tanggungjawab semata dan Ahra yang begitu menyayanginya jadi jangan berfikir yang macam-macam lagi. Kepalaku pusing jika terus dijejali masalah ini" keluh Chanyeol. Ia sedikit melonggarkan dasinya, memberi ruang agar ia bisa bernafas lebih leluasa.
"Chan, kau tak boleh lemah. Eunji hanya sok polos... dia jahat, Chan. Terbukti dia sudah beberapa kali hampir mencelakai putri kita, Ahra. Kau tentu tak lupa bukan bagaimana sakitnya saat putri kita menangis karena orang asing?" Ucap Chorong menggebu sedang Chanyeol hanya diam.
"Ok, Aku mengerti bahkan sangat mengerti maksudmu menikahinya tapi apakah kau tak pernah berfikir jika aku sudah kembali disini, berada disisimu dan juga Ahra. Kita bisa perbaiki semuanya dan memulai lagi dari awal. Kita bertiga, Aku, kau dan juga Ahra bisa hidup bahagia. Akulah ibu kandungnya, aku lebih berhak atas Ahra. Masalah Eunji, kau bisa menceraikannya kapan pun karena kau telah menepati tanggungjawabmu itu" sambung Chorong.
Ia sudah tak tahan untuk kembali merebut semua miliknya. Chanyeol dan juga Ahra, mereka adalah keluarganya dan ia tak rela jika ada yang merebutnya bahkan Eunji sekalipun yang merupakan gadis pilihan putrinya dan sudah berhasil masuk kedalam hati Chanyeol.
Chanyeol tetap diam. Memang benar apa yang dikatakan Chorong. Dulu, itulah yang memang ia harapkan dan sekarang harapan itu ada di depan matanya. Ia bisa mewujudkan hal itu.
"Chan?"
"Aku butuh waktu untuk memikirkannya. Sekarang, lebih baik kau pulang dulu untuk beristirahat. Aku tak mau kau kembali sakit seperti tadi malam. Jangan khawatir, untuk masalah ini akan aku pikirkan dan tangani baik-baik" jelas Chanyeol mencoba menenangkan hati Chorong.
Setelah perbincangan mereka selesai. Chorong pulang ke rumahnya sesuai permintaan Chanyeol sedangkan Chanyeol sendiri melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kantor. Lama... Hingga jam kerja selesai. Kantor telah sepi tanpa ada satupun pegawai yang lembur pada malam ini namun berbeda dengan Chanyeol yang masih enggan bangkit dari kursi kebesarannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE HUSBAND
Fiksi PenggemarStatus : Complete Ku harap kau bisa membalas cintaku suatu hari nanti. Tidak hanya menganggapku sebagai pengasuh dari anakmu dan istri di atas kertas saja - Eunji Arashki √ latar Indonesia suasana Korea √ bahasa Indonesia baku/campuran √ nama tokoh...