Happy reading
Suasana ruang tamu yang tadinya terasa bising dan menyenangkan itu kini tergantikan dengan suasana hening dan mencekam.
Lampu disco light yang tadi memancarkan cahaya warna warni bak diskotik-pun telah redup bahkan mati dan keberadaannya sekarang entah dimana karena kesal, Chanyeol menendangnya. Walau tak seberapa kuat namun lampu bulat berwarna itu mampu menggelinding jauh dan tak diketahui menyelusup kemana.
Chanyeol menghela nafas panjang untuk yang kesekian kalinya. Ini sudah hampir 10 menit tapi ia tak juga berucap.
Baekhyun, Eunji, Yura, dan Airin hanya duduk pasrah seraya menundukan kepalanya kompak, tak berani membuka satu patah kata-pun.
Ahra. Sedang gadis kecil itu masih asyik sendiri bergerak kesana kemari sesekali menggoyangkan tubuh mungilnya. Ia menghiraukan semua orang dewasa yang tengah berkumpul. Bibirnya beberapa kali mencebik lucu mengulangi lagu syantik yang tadi Eunji nyanyikan.
"Ntik pah ntik" senandungnya.
(Syantik pah syantik)
Chanyeol tergugu. Ia menggelengkan kepala melihat reaksi putri kecilnya. Ia ingin marah dan menghentikannya namun mengingat Ahra masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang akan ia katakan nanti jadi ia tetap membiarkannya malah sebaliknya. Ia menyalahkan manusia-manusia dewasa yang berada di hadapannya karena telah merubah Ahra-nya menjadi manusia aneh.
"Sekarang jelaskan padaku, sebenarnya apa yang-..."
"Hei jantan, tahan sebentar. Aku. kebelet pipis" potong Baekhyun tertahan.
Ia merapatkan kedua kakinya, menahan gejolak yang sebentar lagi akan meledak.
"Please. Ini sudah diujung. Nanti tercecer jika terus ditahan" sambungnya.
Mukanya merah padam dan Airin memekik tawanya tak tahan melihat reaksi pria disampingnya itu hingga geplakan kuat mengenai pahanya berhasil membuatnya bungkam dan mendelik tajam ke arah sang pelaku yang tidak lain adalah Eunji.
"Diam rin atau duda itu akan semakin bertanduk" bisik Eunji.
Namun sial, telinga lebar Chanyeol mendengarnya. Ia menoleh dan mendelik tajam ke arah Eunji hingga gadis itu semakin menunduk, meratapi mulut comelnya.
"Cepat pergi ke kamar mandi atau tidak sama sekali" ucap Chanyeol tanpa mengalihkan matanya dari Eunji.
Baekhyun melirik ke kanan dan ke kiri. Ia semakin tak tahan hingga ia menggigit bibir bawahnya dan terjatuh lunglai ke lantai.
Semua orang memekik kaget namun tidak dengan Airin. Ia malah tertawa terbahak-bahak di atas sofa seraya menepuk-nepuk kedua tangannya.
"Kau. Kenapa kau masih berada disini Baek? Bukankah aku sudah mengijinkanmu untuk pergi ke kamar mandi. Apa kau tak mendengarnya?" geram Chanyeol.
Baekhyun menelan ludahnya seraya mengapit lebih kuat juniornya.
"emh sial, kau mengijinkankuh tapih matamuh melihat padah Eunjih jadih akuh mengirah bahwa-..."
"Pergi sekarang. BAEKHYUN ARNANDO" usir Chanyeol tak tahan.
Baekhyun beringsut cepat lalu berlari terpatah-patah menuju kamar mandi. Airin yang melihat tingkah pria itu terus tertawa apalagi ketika matanya tak sengaja menangkap celana Baekhyun sedikit basah bahkan Yura-pun diam-diam manahan tawanya.
"DIAM" geram Chanyeol lagi.
Kedua wanita itu bungkam seketika dan kembali menunduk.
Ahra. Gadis kecil yang sedaritadi berkelakar kesana kemari-pun menolehkan kepalanya mendengar suara ayahnya hingga dengan gerakan terhoyong, ia berlari dan naik ke atas pangkuan Chanyeol.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE HUSBAND
Fiksi PenggemarStatus : Complete Ku harap kau bisa membalas cintaku suatu hari nanti. Tidak hanya menganggapku sebagai pengasuh dari anakmu dan istri di atas kertas saja - Eunji Arashki √ latar Indonesia suasana Korea √ bahasa Indonesia baku/campuran √ nama tokoh...