'Sekuat-kuatnya orang memendam, akan kalah oleh yang menyatakan. Dan karena itu aku memilih untuk menyatakan.'
—jjk—:::::
Jungkook memasuki ruang kerjanya dengan langkah berat. Matanya melirik kearah meja kerja Nayeon yang masih kosong sebelum akhirnya ia mendudukan dirinya di tempat kerjanya.
Helaan napas berat langsung terdengar begitu Jungkook mendudukan dirinya. Bukan tanpa alasan ia terlihat frustasi seperti ini.
Nayeon.
Ya, wanita itu adalah masalah yang sedang dipikirkannya saat ini. Ada perubahan sikap yang ditunjukan Nayeon padanya sejak mereka kembali dari Pulau Jeju. Wanita itu seperti mencoba menjauh darinya. Bahkan Nayeon memilih untuk ikut dengan Jimin dan Jeongyeon dibanding bersamanya.
Apa aku melakukan kesalahan?
Pertanyaan yang terus berputar di otak Jungkook sejak semalam.
Pintu ruangan Jungkook tiba-tiba terbuka dan menampilkan sosok yang sejak tadi mengganggu pikirannya. Nayeon, wanita itu hanya tersenyum tipis dan membungkukkan badannya sedikit padanya kemudian berlalu ke meja kerjanya.
Jungkook masih terus memperhatikan Nayeon. Wanita itu nampak sibuk membuka berkas-berkas yang entah sejak kapan ia memberikannya. Ah, mungkin berkas dari Tzuyu.
Tapi tetap saja Jungkook masih merasa aneh dengan perubahan sikap Nayeon. Wanita itu secara tidak langsung sudah mengabaikannya. Ia ingat betul tidak ada permasalahan yang terjadi di antara mereka.
Apa karena Jeongyeon? batin Jungkook.
Tapi tidak mungkin. Jeongyeon saja masih bersikap biasa dengannya. Walaupun wanita itu sempat menjewer telinganya.
"Nayeon-ah,"
Nayeon mendongak menatap Jungkook sedikit terkejut namun segera bersikap biasa. Dan Jungkook bisa melihat jelas bahwa tatapan Nayeon yang seolah seperti takut melihatnya.
"Ne, ada apa, sajangnim?" sahut Nayeon dengan formal.
"Tolong berikan hasil recap perkembangan perusahaan cabang ini pada Tzuyu, sekalian bilang padanya aku sudah memeriksa semuanya, dan aku minta hasil recap dari perusahaan cabang di Busan juga."
"Ne, sajangnim." sahut Nayeon sembari beranjak dari tempatnya dan berjalan ke meja kerja Jungkook.
Setelah mengambil berkas itu Nayeon pun segera keluar dari ruangan Jungkook. Bahkan tanpa melirik sedikitpun pada pria itu.
Jungkook mengusap wajahnya kasar. Terlalu frustasi dengan sikap Nayeon.
'Sebenarnya ada apa, Im Nayeon?!' umpatnya dalam hati.
:::::
Nayeon mengatur napasnya sendiri begitu ia sudah berada di luar ruangan Jungkook. Bahkan ia sampai tidak sadar sudah memeluk erat berkas di tangannya.
Nayeon benar-benar tidak tahan harus berhadapan dengan Jungkook. Ia sulit menahan perasaannya sendiri. Apalagi tatapan Jungkook yang tak pernah lepas darinya sejak ia masuk ke dalam ruangan pria itu. Jungkook dan segala dominasinya, berhasil melemahkan sisi kuat Nayeon.
Nayeon tidak tahu pasti. Tapi ia bisa merasakan perasaan Jungkook melalui tatapan pria itu padanya. Tatapan yang sama yang pernah diberikan Taehyung dulu padanya. Dan ia benci itu.
"Nayeon-ssi,"
Panggilan seseorang membuat Nayeon tersadar dari lamunannya. Dilihatnya Tzuyu yang sudah berdiri di depannya dengan ekspresi bingung juga aneh padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Fanfiction[C O M P L E T E D] >> sebagian part hanya tersedia di versi ebook nya saja << [17+] Satu malam manis yang mempertemukan Jungkook dan Nayeon. Satu malam yang membuat hubungan mulai terjalin di antara keduanya. Satu malam yang salah namun juga sangat...