IX. Already Fall

4.7K 382 54
                                    

'Rasa kesal, namun juga bahagia dan nyaman bercampur menjadi satu ketika aku bersamamu. Itu agak aneh tapi aku menyukainya.'
iny

:::::

Nayeon memandang sendu pemandangan di luar melalui jendela kamar hotelnya. Hari sudah gelap tapi masih cukup banyak orang yang berada di pantai. Entah itu bermain atau hanya sekedar menikmati angin malam.

Entah kenapa malam ini terasa begitu berat bagi Nayeon. Terlalu banyak kejadian yang membuat hatinya resah. Mulai dari saat ia melihat Taehyung bersama dengan istrinya. Sikap Taehyung yang seolah tidak mengenalinya. Dan sekarang Sooyoung, istri Taehyung yang ingin satu kamar dengannya dan Jeongyeon.

"Kalau kau keberatan, aku bisa bilang padanya, Nay. Aku tahu pasti kau merasa tidak nyaman satu kamar dengannya."

Nayeon menoleh kearah Jeongyeon yang nampak sibuk menata pakaiannya.

Lagi-lagi hembusan napas panjang keluar dari mulut Nayeon. Satu-satunya cara untuk membuat hatinya sedikit tenang ialah bernapas. Setidaknya hal itu cukup menghilangkan bebannya walau hanya sejenak.

"Aku tidak keberatan. Lagipula ini semua juga dari Jihyo dan Yoongi, kita tidak berhak melarangnya." jawab Nayeon pada akhirnya diiringi helaan napasnya.

"Aku tahu perasaanmu, Nay. Tapi kalau kau memang tidak bisa, jangan dipaksakan."

"Aku baik-baik saja, sungguh." sahut Nayeon dengan suara pelan.

Ia sendiri pun masih bimbang. Harus bersikap berpura-pura kuat seperti ini atau menyerah? Entahlah.

"Aku ta—"

tok! tok!

Jeongyeon maupun Nayeon saling melempar tatapan begitu mendengar ketukan pintu kamar mereka.

"Biar aku saja." ucap Jeongyeon kemudian berlalu ke pintu kemudian membukanya.

"Oh, Sooyoung-ah. Masuklah,"

Nayeon hanya diam sambil melihat Sooyoung dan Jeongyeon yang masuk ke dalam kamar. Nayeon tersenyum kecil begitu ia melihat Sooyoung yang melemparkan senyum manis padanya.

"Apa kalian yakin tidak keberatan kalau aku bergabung bersama kalian?" tanya Sooyoung hati-hati.

Nayeon dan Jeongyeon saling menatap sebelum akhirnya menjawab.

"Sebe—"

"Kami tidak keberatan." Nayeon memotong lebih dulu ucapan Jeongyeon.

Jeongyeon menatap Nayeon seolah menunjukkan protesannya. Sedangkan Nayeon hanya tersenyum tipis seolah meyakinkan Jeongyeon bahwa dirinya baik-baik saja.

"Kalau begitu aku keluar dulu." ucap Nayeon sambil beranjak dari tempatnya.

"Kau mau kemana?"

"Aku lapar."

Setelah mengatakan hal itu Nayeon segera keluar dan melewati Sooyoung begitu saja tanpa melirik sedikitpun pada wanita itu.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang