III. Attracted

4.9K 421 7
                                    

'Ugh, pria ini, benar-benar sangat menyebalkan.'
iny

:::::

"Tzuyu-ah, tolong kosongkan semua jadwalku dalam seminggu ke depan. Seperti yang kau tahu, aku akan pergi dalam beberapa hari ke depan, jadi ganti semua jadwal ke hari besok karena aku akan menyelesaikan semuanya besok."

Tzuyu—sekretaris Jungkook yang baru saja mendudukan dirinya di kursi penumpang hanya bisa terdiam dengan senyum tipisnya. Ia kira Jungkook akan mengajaknya juga. Ternyata tidak.

"Ne, sajangnim."

Jungkook yang baru saja hendak menyalakan mobilnya langsung diurungkannya begitu melihat seorang wanita yang baru saja keluar dari kafe Hoseok. Wanita yang terus menganggu pikirannya sejak semalam.

Entah kenapa bibirnya kini terasa berkedut seolah hendak mengeluarkan sesuatu begitu melihat tawa lepas Nayeon—wanita itu yang tengah melambai kearah Jeongyeon dan Jimin.

"Manis sekali," gumamnya tanpa sadar.

Oh astaga—ia bahkan lupa kapan terakhir kalinya ia merasa sangat tertarik dengan seorang wanita seperti ini. Tidak, tidak pernah karena ia memang tidak pernah tertarik dengan hal seperti ini. Namun kali ini berbeda.

Kedua matanya terus memperhatikan sosok Nayeon yang berdiri sendiri di depan kafe Hoseok. Sampai akhirnya wanita itu menghentikan sebuah taksi dan masuk ke dalamnya.

"Sajangnim, apa ada masalah?" suara Tzuyu berhasil membuat Jungkook kembali pada alam sadarnya.

"Eoh, t-tidak apa-apa."

Jungkook segera menyalakan mobilnya dan menjalankannya menuju kantornya.

:::::

Nayeon terus menatap angka-angka pada jam dinding kamarnya. Seolah membuat pilihan di setiap angka itu dan tengah menimbangnya.

Di luar sana sedang hujan deras. Waktu juga sudah menunjukan pukul sebelas malam. Tapi rasa lapar di perutnya benar-benar tak bisa ditahannya lagi.

"Kenapa kau selalu tidak ingin bersahabat denganku?" omelnya kesal pada perutnya sendiri.

Tentu saja saat ini ia sedang berada dalam fase malas bergerak. Tapi jika sudah menyangkut tentang perutnya seperti sekarang ini ia tidak akan pernah bisa menahannya.

"Ah, daripada kelaparan."

Dengan malasnya Nayeon beranjak dari kasurnya. Mengambil asal mantelnya dari dalam lemarinya. Kemudian berjalan malas ke pintu utama apartment-nya lalu keluar.

"Nayeon-ssi?"

Nayeon yang baru saja hendak melangkahkan kakinya langsung terhenti begitu mendengar seseorang memanggilnya.

Nayeon berbalik ke belakang dan betapa kagetnya ia begitu melihat orang yang tadi memanggilnya.

Jungkook—orang itu pun juga tak kalah kaget melihat Nayeon yang baru saja keluar dari apartment-nya. Bahkan tanpa sadar ia sampai memanggil wanita itu.

Tatapan kaget Nayeon berubah menjadi tatapan tak suka yang memang selalu ditujukannya pada Jungkook—sejak kejadian malam itu.

Tanpa mempedulikan Jungkook, Nayeon berbalik dan hendak berlalu pergi meninggalkan pria itu.

"Kau mau kemana?"

Nayeon kembali menghentikkan langkahnya mendengar suara Jungkook. Berbalik dan menatap malas pria yang berdiri tak jauh darinya itu. Ia sedang lapar dan benar-benar tidak memiliki tenaga untuk melawan pria ini, sungguh.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang