'Aku tak pernah merasa sebaik ini, terutama dengan seorang wanita, sungguh.'
—jjk—:::::
Sudah hampir duapuluh menit Nayeon terus menangis. Jungkook yang berada di depannya dengan sigapnya terus memberikan tisu pada Nayeon. Bahkan sekotak tisu yang baru saja dibelinya hampir habis oleh Nayeon.
Jungkook sebenarnya sangat bingung sekarang. Baru kali ini ia menghadapi wanita dalam keadaan terus menangis seperti ini. Syukurnya tadi ia mengambil tempat di rooftop restoran, jadi tidak terlalu banyak orang yang ada di sini.
Nayeon menghentikan tangisannya sejenak. Mengambil napas kemudian menghembuskannya perlahan. Setidaknya ia merasa lebih baik sekarang.
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Jungkook sambil memberikan tisu untuk yang kesekian kalinya.
Nayeon menerima tisu dari Jungkook. Namun tak langsung menggunakannya.
"Setidaknya lebih baik dari sebelumnya." jawabnya kemudian.
Jungkook mengulum bibirnya sendiri. Terlalu bingung dengan keadaan ini.
"Baiklah, sajangnim, ayo kita kembali bekerja."
Jungkook langsung menahan tangan Nayeon begitu wanita itu hendak beranjak dari duduknya.
"Apa kau yakin benar-benar merasa baik?"
Nayeon diam nampak menimbang. Kemudian menganggukan kepalanya.
"Saya baik-baik saja, sajang—"
"Berhenti bersikap formal. Ini di luar jam kerja, jadi aku bukan atasanmu untuk sementara waktu."
Nayeon hanya diam sampai Jungkook kembali bersuara.
"Duduk, dan habiskan makananmu."
Nayeon memutar bola matanya malas. Katanya bukan atasannya untuk sementara. Tapi masih saja memerintahnya. Sifat bossy nya kembali lagi. Baru saja ia hendak berterima kasih pada pria ini. Tapi sepertinya sudah tidak perlu lagi.
Dengan berat hati Nayeon kembali mendudukan dirinya. Namun masih tak menyentuh makanannya juga.
"Apa kau hanya akan memandanginya terus seperti itu?"
Nayeon menggelengkan kepalanya. "Aku sedang tidak lapar."
Bohong sekali jika Nayeon mengatakan hal itu. Karena nyatanya saat ini perutnya sedang berontak meminta makanan. Tapi tentu saja rasa gengsinya lebih besar. Dan ia harus bisa menahannya.
Nayeon memilih untuk mengalihkan tatapannya dan menatap ke samping kirinya. Pada pemandangan langit biru yang nampak melalui jendela kaca transparan.
Nayeon tersenyum kecil begitu melihat pergerakan awan-awan di langit sana. Bahkan hal kecil itu bisa membuat hatinya menjadi sedikit lebih baik lagi.
Sebenarnya tadi bahkan setelah Jungkook selesai memakirkan mobilnya. Ia melihat mobil Taehyung yang terparkir di halaman depan kafe itu. Ia yakin sekali bahwa itu adalah mobil Taehyung. Dan benar saja saat ia masuk ke kafe Hoseok tadi kedua matanya langsung menangkap keberadaan Taehyung.
Nayeon membuang napasnya pelan saat memgingat hal itu lagi. Bahkan hanya melihat pria itu sekilas saja sudah membuat hatinya kembali terluka.
Di sisi lain Jungkook masih diam juga tak menyentuh makanannya sedikitpun. Memilih untuk memperhatikan Nayeon yang nampak melamun sambil memandang kearah langit di luar sana.
Jungkook memotong kecil daging steak di piringnya. Menusuknya dengan garpu miliknya. Kemudian menyodorkannya pada Nayeon.
"Makanlah, aku tahu kau lapar."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Fanfic[C O M P L E T E D] >> sebagian part hanya tersedia di versi ebook nya saja << [17+] Satu malam manis yang mempertemukan Jungkook dan Nayeon. Satu malam yang membuat hubungan mulai terjalin di antara keduanya. Satu malam yang salah namun...