XV. Through it Together

4.8K 361 37
                                        

'Aku suka menatap matamu tanpa berucap. Rasanya seperti memandang jutaan cerita yang pernah dan akan terjadi. Bersamamu aku siap melewatinya.'
iny

:::::

Jungkook menghentikkan mobilnya tepat di depan sebuah restoran bintang lima milik ibunya. Nayeon yang hendak membuka pintu mobil langsung saja ditahan oleh Jungkook.

Nayeon menoleh dan mendapati wajah kaku Jungkook. Bukankah seharusnya yang merasa gugup saat ini adalah dirinya? Karena harus bertemu dengan orangtua Jungkook untuk yang pertama kalinya. Tapi kenapa justru pria ini yang merasa kaku dan gugup itu?

Jungkook menghembuskan napasnya berat seolah ia tengah menahan sebuah beban yang sangat berat. Ia menoleh dan menatap Nayeon sambil tersenyum kecil. Wanita itu terlihat sangat cantik malam ini. Dengan rambut panjangnya yang tergerai indah, ditambah polesan make up yang tidak terlalu tebal membuat kesan elegan pada Nayeon. Apalagi gaun hitam polos yang pas sekali ditubuhnya membuat kesan berkelas di dirinya.

"Kau terlihat sangat cantik malam ini, Nay." ungkap Jungkook dengan senyum dan tatapan memuja pada wanitanya.

Nayeon nampak tersipu malu mendengar pujian Jungkook namun segera saja disembunyikan dengan memukul pelan lengan pria itu.

"Jangan mengucapkan kalimat cheesy seperti itu, Kook." omel Nayeon kesal walau tak dapat dipungkiri rasa malu yang dirasakannya.

"Aku serius, Nay." sahut Jungkook diiringi tawanya.

Jungkook terkekeh gemas melihat wajah Nayeon yang semakin memerah menahan malu. Menggemaskan sekali.

Saat teringat akan sesuatu yang memang sejak tadi menganggu pikirannya membuat Jungkook terdiam kembali. Helaan napas panjang keluar begitu saja dari mulutnya.

Nayeon yang mendengar helaan napas itu menoleh mendapati wajah Jungkook yang kembali murung. Tangannya terangkat menyentuh sisi wajah Jungkook membuat pria itu menatapnya sendu.

"Aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja. Ada apa?" tanya Nayeon dengan nada khawatir.

Lagi-lagi Jungkook hanya bisa menghela napasnya. Namun senyum kecil kini terukir di wajahnya.

"Maukah kau berjanji padaku?" Bukannya menjawab Jungkook justru balik bertanya pada Nayeon.

"Berjanji untuk?"

"Apapun yang terjadi nanti di dalam sana, jangan pernah merasa kecewa atau bahkan sampai membuat perasaanmu goyah. Aku akan selalu berada di sisimu, kau percaya padaku 'kan?"

Nayeon bisa merasakan tubuhnya menjadi sedikit kaku. Ada perasaan takut juga gugup mendengar ucapan Jungkook barusan. Ini pasti ada kaitannya dengan orangtua Jungkook.

Tidak, tidak. Ia tidak boleh merasa ragu dan takut seperti ini. Ia sudah sampai sejauh ini, dan ia pun sudah mempercayakan hatinya sepenuhnya pada Jungkook. Dan Nayeon yakin jika mereka memang berjodoh pasti semua akan baik-baik saja. Ya, yang harus dilakukannya hanyalah dengan percaya pada Jungkook.

Nayeon mengangguk sambil tersenyum hangat pada Jungkook mencoba menenangkan pria itu.

"Aku berjanji dan tentu saja aku akan percaya padamu, Jungkook-ah." terang Nayeon dengan penuh keyakinan.

Jungkook tersenyum lega mendengar ucapan Nayeon. Setidaknya perasaan takutnya sedikit berkurang sekarang.

Jungkook mengenggam tangan Nayeon yang menyentuh pipinya. Jungkook menarik tangan itu dan membawanya lalu mencium lembut punggung tangan Nayeon tanpa pernah melepaskan tatapannya pada Nayeon. Betapa senangnya ia begitu melihat semburat merah yang samar-samar muncul di kedua pipi wanitanya itu.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang