6} Mr.Ice and lovely princess

307 13 0
                                    

🎵Ternyata kamu lebih
sulit ditebak daripada teka-teki🎵
.
.
.
Sorry for typo
.
.
.
Happy reading
.
.
.

"Hei, apa kamu bisa denger aku?" tanya Bulan sembari melangkah kecil mengikuti lelaki itu. Lelaki itu hanya diam tak bersuara membuat Bulan jengkel.

"Helo tuan! Apa kamu bisa mendengar suaraku? Kamu nggak tuli kan? Hello Mr. Ice." lelaki itu tetap diam.

"Ok... Aku akan mengikutimu sampai kamu mau menjawabku. Setidaknya balas sapaanku. Dasar tak punya tatakrama." celetuk Bulan sudah lebih dari sabar.

Lelaki itu berhenti tepat beberapa CentiMeter dari tempat Bulan berdiri. Ia berbalik dengan wajah yang datar.

"Lo bisa Diam!" jawab lelaki itu dingin.

"Hah!!" Bulan terkejut dengan respon dari lawan bicaranya. "Setidaknya balas sapaanku, apa ibumu tak mengajarkanmu tatakrama berteman?" sindir Bulan kesal.

"Apa nyapa lo itu suatu keharusan?" tanyanya membuat Bulan semakin jengkel.

Bulan terdiam seribu bahasa. Ia tak mampu lagi menjawab pertanyaan itu. Benar juga, kenapa Bulan semarah itu karena lelaki itu tak membalas sapaannya. Seharusnya Bulan berpura-pura itu tak pernah terjadi. Seharusnya Bulan melupakannya saja dan terus berjalan saja tadi. Kenapa juga dia harus kesal dan jengkel?

Lelaki itu berbalik langkahnya kembali menjadi. "Tunggu!" cegah Bulan membuat lelaki itu berhenti ditempat.

"Untuk dipesta kemarin, terimakasih dan Maaf!" ujar Bulan selanjutnya.

Aduh... Bulan apa yang kau lakukan? Sudahlah pergi saja. Kau hanya membuat dirimu malu. Karena tingkah bodohmu. Jalan Bulan sudalah jangan penasaran dengan lelaki beraura hitam itu.

Tanpa Bulan sadari lelaki itu berbalik dan melihat punggung Bulan yang sudah menjauh. Lelaki itu hanya menatap kepergian Bulan tanpa kata.

🎵👑🎵

Bulan membawa beberapa buku pelajaran dari perpustakaan. Ternyata bukunya lebih dari lima. Mana semuanya tebal plus berat lagi. Argh... Bulan kira bukunya akan setipis waktu di sekolahnya dulu. Yang hanya berupa modul. Tapi, disini bukunya banyak plus berat lagi. Tolong dimana kelas Bulan?

Burgh...

Buku itu jatuh semua. Tak ada yang bersisa di tangan Bulan. Itu terjadi karena Bulan tanpa sadar kehilangan keseimbangan. Bukan kerena ditubruk kakel atau pangeran seperti di drama dan sinetron-sinetron. Sial...

"Lo nggak papa?" tanya seorang gadis mulai campur tangan dalam membereskan buku yang berserakan di lantai. "Nggak papa kok." jawab Bulan.

Setelah menyelesaikan memunguti buku dilantai Bulan dan gadis itu berdiri bersamaan.

"Nih buku lo!" gadis itu menyerahkan buku yang ada ditangannya pada Bulan.

Bulan mendongkak melihat siapa gadis bidadari yang mau menolongnya. Sungguh gadis yang cantik. Tinggi putih seperti model. Tapi, warna aura gadis itu hitam seperti lelaki tadi. Tapi, ini beda jika lelaki tadi hitam dan biru tua. Sedangkan gadis ini hitam dan Ungu muda. Warna ungu muda ini berarti ada yang ia sembunyikan dibalik sebuah tawa.

"Makasih ya em...!" Bulan sedikit mengangkat sebelah alisnya menanyakan mengisyaratkan sesuatu.

"Oh... Kenalin gue Putri Fartyca Matthew. Panggil aja Tyca." ucapnya manis. "Bulan, Senang bertemu dan berkenalan denganmu!" sapa Bulan ramah.

I'm Princess ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang