15} Surya? Tyca?

219 18 0
                                    

Kenapa jadi begini? Kenapa harus dengan Surya? Ini pasti membosankan. Tidak, bukan membosankan, tapi jika bersama Surya jantung Bulan tidak dipastikan sehat.

Yah, bisa kalian bilang Bulan Ge-er jika Surya memperhatikannya di rapat itu. Tapi, Surya benar-benar membuat dirinya salah tingkah. Dia memang dingin, tapi tak perlu dipungkiri jika sekali dia tersenyum dia sangat manis.

Oh ayolah apa yang kau pikirkan Bulan. Pokuslah membagikan posternya, jangan seperti ini. Ini hanya akan membuatmu berharap sesuatu hal yang belum pasti.

Akhirnya selesai juga. Meski hanya memberikan selembaran tapi beberapa orang ada yang bertanya membuat pita suara Bulan sakit, dan tenggorokannya terasa sangat kering. Bulan rasa beristirahat sejenak tak ada salahnya.

"Minum!" tawar seseorang membuat Bulan mendongkak. Itu suara dingin Surya.

Tangan Surya terulur memegang sebotol air putih. Bulan memang membutuhkan ini. Tapi, apakah orang tak akan berpikiran aneh tentangnya dan Surya? Ah sudahlah itu urusan belakangan. Bulan sudah cukup haus sekarang.

"Thanks!" ucap Bulan tersenyum kearah Surya.

Surya hanya menghela napas dan pergi membagikan poster itu lagi. Tak hanya poster yang dipenggangnya, ia juga mengambil poster yang tadi dibagikan Bulan. Melihat itu bolehkan Bulan mengaggumi lelaki itu? Boleh orang bilang dia dingin atau apalah, tapi Bulan rasa dia seseorang yang berbeda. Ya, setidaknya itu yang ia rasakan dari warna suara Surya.

Caranya membuat jantung Bulan bergetar hebat sangat berbeda dari lelaki disekitar Bulan, seperti Galaksi, Bryan, dan Bintang. 

"Selesai. Ayo pergi!" ajak Surya pada Bulan.

Akh... Sadarlah Bulan. Kau selalu saja seperti ini. Berhentilah berangan dengan tinggi. Ayo kita kembali ke kehidupannya nyata.

"Kita mau kemana?"

"Ikut saja, apa susahnya?" keluh Surya.

Jujur ini bukan arah menuju ruangan rapat, karena masih ada beberapa hal yang perlu dirapatkan. Dan kalian tau sekarang semuanya sedang sibuk.

Tunggu, inikan arah menuju kantin.

"Surya, bukankah kita sebaiknya kembali keruang rapat. Rapat belum selesai Surya. Kenapa kita malah pergi kekantin?"

"Gue laper!" ucapnya.

Ah... Iya, dari tadi dia belum istirahat sedikitpun. Tak apalah, mampir sebentar dan menunggu Surya makan. Setidaknya itu yang bisa Bulan lakukan untuk membalas perbuatan Surya tadi.

Mereka duduk disamping jendela yang menampakan luasnya taman sekolah, banyak siswa yang sedang berpacaran disana. Oh itu sudah tak aneh dimata Bulan.

"Kalian mau pesan apa?" tanya waiter.

"Akh, Bubble tea aja!" ucap Bulan.

"Kamu?"

"Salad buah, dengan tambahan keju diatasnya, aku lebih suka kau tak memasukan terlalu banyak apel, karena aku lebih suka Strawberry. Jadi, tolong masukan banyak strawberry." celoteh Surya.

Waiters itu pergi, kepergian waiters itu disusul tawa Bulan. Sungguh cara pengucapan pemesanan Surya sangat lucu. Suaranya sedikit memiliki logat tersendiri. Tapi, tetap mengandung aura yang terkesan dingin dibuat-buat.

Secara tak sadar Bulan terkikik, Surya melihat gadis dihadapannya heran. Apakah Surya selucu itu? Tapi bagian mananya yang lucu?! Ah abaikan saja Surya.

Surya terlanjur risih menatap Bulan lekat. "Ada yang lucu?!"

Ucapannya sangat dingin, oh kalian bayangkan saja, Bulan bisa merasakan dan melihat warna suara Surya yang begitu dingin itu.

I'm Princess ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang