28} Sang Putri bebas!

167 13 0
                                    

Itu suara Bintang, disampingnya berdiri Surya dan Tyca tak lama kemudian menyusul Amey yang napasnya sudah tersenggal-senggal.

"Tepatnya kami punya bukti dan saksi!" ucap sang putra mahkota Surya.

Dengan gayanya yang anggun Surya berjalan menuju meja hakim. Dia meletakan satu buah falshdisk, disampingnya Tyca mengikutinya berjalan kearah meja saksi.

Banyak bisik-bisik sinis mengarah pada Tyca. Sang putri yang terkenal selalu menjaga tatak ramanya dan tak pernah terlibat masalah kini berdiri di kursi saksi. Dan bersaksi untuk kejahatan bejat sahabatnya yang tak lain dan tak bukan adalah Bulan.

Pria paruh baya itu mengambil bukti yang diserahkan Surya. Dan menyetelnya ke laptop miliknya. Disana ia menemukan beberapa file, ia membuka file pertama yang berisi beberapa percakapan. File kedua berisi pesan suara, file ketiga berisi voice note saat mereka bercakap-cakap ditelepon. Dan yang tetakhir berisi rekaman CCTV.

"Baiklah, saya persilahkan Saksi untuk bersaksi!" ungkap pria paruh baya yang memakai jubah kebanggannya itu.

Tyca awalnya disumpah agar tidak berani berbohong. "Disini saya bersaksi tanpa adanya tekanan bahwa putri Bulan tidak bersalah. Sayalah yang bersalah!" kini suasana kembali riuh.

Mereka berlomba-lomba menanyakan kemana image putri agung yang selalu dipegang teguh sang putri tercinta kerajaan KEJORA? Dimana sikap anggun dan tanpa cela dari seorang putri mahkota kerajaan Kejora? Seaakan sikap anggunnya hanyalah topeng yang selalu menyembunyikan celanya.

Bulan yang duduk dikursi tersangka, menganga tak percaya. Tyca sahabatnya sendiri? Jadi benar apa dengan apa yang dikatakan Draneda waktu itu. Sakit hati? Kecewa? Tentu saja, bagaimana ia tak merasakan hal itu. Bulan berharap bahwa warna suara Tyca menyiratkan kebohongan, tapi sama sekali Bulan tak menemukan titik kebohongan itu. Semua yang dikatakan gadis itu jujur. Saat ini Bulan malah membenci kejujuran.

"Saya menyerahkan ini sebagai bukti!" ungkap Tyca menyerahkan sebuah bolpoin. Dengan sigap pria yang selalu membawa bukti mengambil bolpion itu dari Tyca.

"Itu alat perekam suara, yah kalian mungkin tau teknologi jaman sekarang melaju begitu cepat." Tyca kembali berbicara dengan sangat tenang. Membuat beberapa audien sidang terhenyak heran.

Satu pertanyan yang ingin mereka tanyakan, bukankah Putri Mahkota Tyca masih waras?

Sang penguji bukti menyetel rekaman suara itu. Lalu terdengar sebuah percakapan singkat.

"Lo gila? Draneda, gue tau lo benci Bulan tapi nggak gini juga caranya!"

"Pikirkan ini Tyca, lo suka Surya kan? Dengan cara ini lo bakal dapetin Surya."

"Tapi Galaksi?!!"

"Bodoh, gue nggak bakal lukain orang yang gue suka. Racun itu hanya akan membuatnya kritis dalam beberapa Jam!"

"Kita bisa lakuin cara lain!"

"Nggak ada Tyca!"

"Draneda... Huh.... Baiklah!"

Begitu percakapan singkat itu berakhir. Semua penonton terkejut. Draneda? Sang Model terkenal juga andil dalam skandal ini, yang benar saja?!

"Kesimpulannya, saya menyukai Surya sudah sejak lama. Tiba-tiba saja tuan putri Bulan datang dari negri antahberantah dan merebut Surya dari saya. Saya tak terima berniat memisahkan mereka. Lalu ditengah jalan rencana saya bertemu dengan Draneda yang ternyata menyukai putra mahkota Galaksi. Tapi. dia kesal saat tiba-tiba putra mahkota datang kesekolah dengan gadis yang tak lain dan tak bukan adalah putri Bulan. Setelah mendengar desas-desus bahwa Bulan adalah adik Galaksi Draneda berusaha memenangkan hati sang putri tapi tidak bisa. Bulan lebih kukuh dari kelihatnya." Tyca berhenti. "Kami berdua memiliki kekecewaan, dan berniat mengusir Bulan dari kehidupan kerajaan." ia kembali berhenti. "Dengan pengakuan ini, saya siap dihukum sesuai hukum yang berlaku dan saya ingin meminta maaf pada tuan putri Bulan atas segala kesalahan ini." Tyca membungkuk 90° tanpa ada yang menyadari air matanya luruh ditempat.

I'm Princess ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang