12} Who Are You?

257 16 2
                                    

🎵Saat kau sukses membuatku
Bingung🎵

.
.
.
Sorry for typo
.
.
.
Happy reading
.
.
.

Surya itu suka sama lo!

Ucapan itu terngiang dipikiran Bulan berputar dan terus berputar seperti bumi yang berputar pada porosnya. Terbayang, bahkan sampai kealam mimpinya.

"Bulan hentikan! Apa yang lagi kamu pikirin, itu nggak mungkin Bulan!" Bulan menjatuhkan dirinya kekasur empuknya.

Ia lelah, tapi kata-kata itu selalu hinggap di kepalanya. Sampai dirinya tak bisa tidur. Sudah sekian kali ia berguling-guling agar tubuhnya lelah dan dirinya bisa tertidur tapi itu sia-sia. Kini ia terkena imbasnya. Seluruh tubuhnya merasa sakit dari ujung kepala sampai kaki. Ugh... Enyahlah! Ia berusaha mengusir kata itu.

Tunggu, apakah Bintang sudah datang? Tapi, kenapa dia tak menghubungi Bulan. Tak ada tanda-tanda smartphone Bulan berbunyi.

'Bintang, kenapa nggak hubungi Bulan?'

Ada apasih dengan Bulan. Tadi Surya sekarang Bintang. Ada apa dengannya? Dulu ia tak pernah terlibat dalam sebuah rasa seperti ini. Tak ada Boy dalam hidupnya dulu. Hentikan ini Bulan sekarang lebih baik kamu tidur dan tak memikirkan apapun lagi.

Drt...

"Halo Bintang!" pekik Bulan tatkala menerima panggilan itu.

"Haha... Lo Ngigo!" suara dari sebrang terdengar sangat familier. Tapi, itu bukan Bintang orang yang ia maksud. Suara itu lebih mirip suara kakaknya. "Cie... Yang lagi kepikiran sama Bintang! Mulai suka yah." ledek Galaksi. Kalau lelaki itu ada dihadapan Bulan sudah Bulan remas-remas muka tampannya. Untung kakak.

"Ya lagian, yang ditungguin nelpon sapa yang nelpon sapa." sindir Bulan. "Yaudah, lo telpon aja dia. Gitu aja susah." saran Galaksi.

"Yey, mana ada cewek nelpon cowok duluan. Kan nggak ngelit kak!" serobot Bulan. "Aduh, ade gue ini gengsinya gede benget ya Allah!" timpal Galaksi sedikit mengandung nada sindiran.

"Udalah kak, ini udah malam lebih baik kakak tidur gih!" saran Bulan ditanggapi suara menguap dari sebrang. "Emang mau tidur, tapi gue takut adek gue kangen sama suara emas gue, makanya gue telpon lo." ungkap Galaksi sebelum akhirnya menutup telponnya secara sepihak. Ia sudah menimbang ocehan yang akan dilontarkan Bulan. Jadi, untuk antisifasinya ia menelpon panggilan secara sepihak.

Dan benar saja, baru saja Bulan ingin mengomel panjang lebar pada kakaknya, tapi suara sambungan terputus menghentikan langkahnya. "Ya Allah ujian apa yang Engkau berikan pada hamba, sehingga hamba mendapat kakak segila putra mahkota Galaksi?" do'a Bulan. Untung saja Galaksi sudah menutup sambungan telponnya. Kalau tidak bisa habis Bulan dihukum kakak tersayangnya.

Drtt...

Iphone x milik Bulan kembali berbunyi menendakan ada panggilan terhubung. Bulan memicingkan matanya. Apa itu kakak ter-SAYANGnya lagi. Pikirnya. Apa dia ingin mendengar ocehan Bulan yang sempat terpotong? Ok Bulan tarik napas siap hapalin naskah. Dan angkat.

"Kak, kalo udah ngantuk tidur aja, aku nggak kangen kok sama suara kakak, lagian merduan suara aku dibanding kakak. Udah yah kak, aku lagi nggak mau ngeladenin kakak, lagian aku juga cape. Ini juga udah malam. Ok kak, Good Night! Happy nice dream!" Oceh Bulan panjang lebar dengan nada yang sedikit dilembutkan.

"Yes, Happy nice dream princess!" tunggu ini bukan suara Galaksi. Terus siapa? Jangan-jangan?!

"Bintang?!" pekik Bulan menyadari siapa yang sedang bicara disebrang. Bintang terkekeh mendengar teriakan Bulan yang memekakan telinga.

I'm Princess ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang