10} Bertemu lagi (S)

258 14 0
                                    

🎵Dua kata untukmu, 'Love U.'🎵
.
.
.
Sorry for typo
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.

Dengan perasaan yang masih melayang-layang Bulan pergi keistana. Akibatnya Bulan berjalan aneh. Beberapa kali ia akan menambrak tembok yang ada dihadapannya, jika saja tak ada maid pasti Bulan sudah mendapatkan luka diwajahnya.

Bukh...

Sebuah tubuh tak sengaja tertabrak oleh Bulan. Membuat Bulan meringis kesakitan. Tapi, untung tubuh bukan tembok. Sakit sih...

"Hey, lo nggak papakan?" tanyanya. Bulan mendongkak melihat lelaki yang kini tengah berdiri di hadapannya.

"Kamu..." Bulan sedikit tak percaya melihat Bintang kini tengah berdiri dihadapannya.

Bintang nampak khawatir melihat tingkah Bulan yang aneh semenjak ia datang. Dan apa kalian tau? Bintang sengaja membuat Bulan menubruk tubuhnya agar ia tidak terus bertingkah tidak jelas. Yang jatuhnya malah seperti orang gila.

"Iya, ini gue? Lo kenapa? Dari tadi gue perhatiin lo jalannya nggak bener deh, mikirin apasih? Gue ya!" tebak Bintang sedikit kepedean.

"Kepedean kamu!" ucap Bulan sedikit menampar pipi Bintang pelan.

Bulan berlalu begitu saja meninggalkan Bintang yang kini tengah berceloteh tidak jelas. Tapi, Bulanpun berkali-kali mengacuhkannya. Bintang hanya menghela napas lalu mengikuti langkah Bulan.

"O iya Lan. Tadi, lo kemana? Nyampenya kok lama?" Bulan mengehentikan langkahnya. Seketika memori diotaknya kembali berjalan memutar adegan beberap jam yang lalu saat ia bersama Surya.

"Kepo!" ledek Bulan memeletkan lidahnya.

Bintang membulatkan matanya. Perasaannya antara kesal dan menggemaskan. Membuatnya kembali mengikuti langkah Bulan.

"Ngapain kamu terus ngikutin aku?" tanya Bulan masih berjalan.

"Mau aja." jawab Bintang main-main.

Mendengar jawaban itu membuat Bulan membalik tubuhnya 180° sehingga tubuhnya dan Bintang saling berhadapan dengan jarak yang bisa dibilang dekat. Bintang terkejut dibuatnya. Matanya menatap manik coklat milik Bulan. Bulan yang sadar akan posisinya mencoba menjauh. Tapi, sebuah tangan malah menariknya mendekat. Jangan tanya lagi itu tangan siapa? Ya, itu tangan Bintang.

"Lo harus tanggung jawab!" celetuk Bintang membuat Bulan terperangah.

"Tanggung jawab apalagi sih?" tanya Bulan jengah.

"Biarin gue lihat lo sebentar lagi. Please!" pinta Bintang membuat manik mata Bulan melihat manik mata Bintang.

Selang beberapa menit kemudian sebuah tangan memegang telinga Bintang dan tangan lainnya terlihat memegang kerah bagian belakang baju Bulan membuat mereka menghentikan adegan bertatapan mereka. Bulan dengan tenaga yang tersisa mulai menggapai tangan yang memegang bajunya. Sementara Bintang sedang meringis kesakitan. Bintang melihat siapa yang memegang telinganya. Ya, itu adalah mamah ratu.

"Hayoh, mau ngapain?"mereka kepergok oleh Ratu dan Galaksi.

"Aww... Tan sakit!" rintih Bintang.

"Gak tau nih mah, tadi dia godain Bulan mulu!" Bulan mengadu seperti anak kecil pada ibunya. "Lha, terus kenapa lo nanggepin? Lo mungkin juga kepengen yah!" Galaksi membela sahabatnya.

"Tenang kok tan kalo Bulan hamil karena aku tatap, aku bakalan tanggung jawab kok!" ucap Bintang asal bicara. Membuat sang ratu kembali menarik telinganya lebih keras. "Aw... Tan, kok malah makin ditarik. Nanti gimana kalo mantunya punya telinga lebar?!" tambahnya lagi.

I'm Princess ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang