Bagian 12 Menyesal??

15 1 0
                                    

Allesaa sangat bersyukur mempunyai dua sahabat yang begitu sayang padanya . Tidak tanggung tanggung merekaa membela Allesa mati matian agar Allesa bisa bebas dari security tablo sialan ituu..

"Thanks May, Frans kalau kalian ga datang entah apa yang bakalan terjadi." Allesa memeluk kedua sahabatnya itu dengan mata berkaca kaca.

"Your welcome sa." Jawab Maya dan Frans bersamaan  mereka berpelukan dengan erat.

"Gue ga bakal maafin orang yang udah fitnah gue kaya ginih!" Kata Allesa lalu dia melepaskan pelukannya.

"Iyah ih jahat banget si orang yang fitnah lo kaya gitu sa. Masa seorang Allesa Putri BratWijaya mencuri?. Oh No! Itu tidak masuk akal." Sahut Mendramatisir membuat Allesa bergidik ngeri.

"Biasa aja kali muka lo gausah drama queen begitu May." celetuk Allesa sambil terkekeh geli.

"Hih dibelainnya malah kaya gitu, apa jangan jangan lo beneran nyuri?." Maya menatap Allesa dengan tatapan perang.

"Lo gila apa stres? Apa lo sarap apa kurap apa mungkin Otak lo geser ketengah?!" Ketus Allesa . Maya yang mendengar itu membelalakan matanya tak percaya.

"Anjir kalo ngomong alus bener keq aspal."

"Lagian lo pikir gue yang nyurii dompet dan hp mba mba jamet itu ?"

"Ya itu sih tergantung sikon, kalo lo butuh bisa aja nyuri wle." jawab Maya sambil menjulurkan lidahnya.

"Kuatkan hamba dengan kelakuan teman sialan ini ya Tuhan. Untung sayang." jawab Allesa menatap keatas langit agar doanya didengar.. Maya yang melihat kelakuan Allesa  hanya bisa mengendus pasrah melawan Allesa bisa sampe beduk subuh tidak akan kelar.

Frans yang sedari tadi menyaksikan kedua wanita dihadapannya hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya, Frans juga tidak habis pikir kedua sahabatnya itu memang unik kenapa mereka bisa bertahan selama ini bersahabat dengan yang berkepribadian satu waras yang satu stres pikirnya begitu.

"Ah iyahh kalian tau dari mana gue ada di pos security tablo itu?" tanya Allesa kepada sahabatnya.

"Ya tau lah. Siapa yang ga penasaran sama pencuri cilik yang cantik."

"May jangan mulai!"

Maya hanya terkekeh melihat sahabatnya itu kesal

"Jadi gini saa." Frans menjawab

Saat kejadian berlangsung saat allesaa dibawa security banyak orang orang yang berlalu lalang membicarakan ada pencurian hp dan dompet . Mereka saling mengingatkan satu sama lain agar lebih berhati hati dengan orang sekitar kita yang tidak kita kenal itu semua membuat Frans bingung ada apakah ini? Apa hanya dia yang ketinggalan berita?

"Mas ada apa ya ko rame banget. Emang bener ada pencuri?" tanya Frans kepada orang yang sedang berjalan ke arahnya

"Itu tadi ada cewe cantik mas gila cantik banget manis putih dia masih seumuran sama mas tapi sayang dia pelaku pencurian."

"Hah? Yang bener mas? Dimana?" tanya Frans kepo. Baru kali ini Frans seperti ibu ibu rempong.

"Iyah beneran mas . Hati hati sama cewe jaman sekarang ya mas." jawab pria tersebut lalu pergi begitu saja.

Frans yang masih bingung ditempat merasakan ada hal yang aneh entah itu apa . Frans pun berinisiatif untuk mencari Allesa dan Maya . Ketika Maya sudah bertemu dengan frans mereka mencari Allesaaa mereka mengelilingi area timezone namun hasilnya nihil mereka tidak menemukan Allesa sama sekali .

Sampai Maya pun ikut penasaran untuk menanyakan kepada seorang ibu ibu yang sedang bermain dengan anaknya.

"Bu tadi ibu tau ada pencurian disini?" tanya Maya

"Iya tau neng. Kamu hati hati ya kasian cewe itu cantik tapi malah mencuri."

Maya semakin ingin tau siapa pencurinya apa mungkin firasat nya mengatakan itu benar Allesa yang dituduh . mana mungkin sahabatnya itu mencuri.

"Bu orangnya yang ini bukan?" Maya menunjukkan foto Allesa ke arah ibu itu 

"Nah iyah bener itu neng."

Maya dan frans pun kaget mereka saling pandang memandang sambil menganggukan kepala memberi isyarat agar segera melesat ke tempat tujuan

"Makasih bu."

******

"Oh jadi gitu ceritanyaa gue sayang banget deh sama kalian." jawab Allesa mendrama sesekali menaik turun kan kedua alisnya.

"Gue bakalan cari tau siapa dalang dari semua ini sa." sahut frans sambil mengusap puncak kepala Allesa. Allesa yang mendapatkan perlakuan manis tersenyum lembut

"Iyah Frans thanks." Allesa pun memeluk Frans

"Iye gue mah ga dipeluk!!!!" Maya iri karna hanya frans lah yang dipeluk Allesaa.

"Ah iya sinih peluk."

Mereka pun saling berpelukan erat seperti teletubies menyenangkan bukan??

"Oh ya Maya, lain kali tolong jangan bawa bawa kekuasaan orang tua gue. Inget ya gue ga suka dan gamau semua orang tau." Bisik Allesa kepada sahabatnya untuk mengingatkan akan hal ini.

"huh selalu saja seperti itu.."

************

- Kediaman Graham

"Gila lo Jo ide lo parah!" Laki laki bule tak henti hentinya menghawatirkan apa yang sudah ia berbuat.

"Udah sih selaw!"

"Lo ga kasihan apa tadi si Allesa diteriakin pencuri!"

"Ga lah ngapain kasian dia aja ga pernah kasian sama gue."

"Gila !! Lo gatau apa betapa malunya dia dingrumungin orang banyak dan lebih parah dia dibawa paksa sama security!" sahut laki laki bule tadi.

"Bacot...brisik banget!"

"Gue gamau tau semua ini ide gila Lo JOSE ! Dan lo harus tanggung jawab kalo sampe Allesa tau!" Lelaki bule itu pun pergi meninggalkan Jose yang masih berdiam diri ditempat nya entah pikiran apa yang membuat Jose diam dan tak berkutik.

Hari menjelang malam, suasana hati Jose merasa buruk didalam kamar dia terus mendengar suara temannya terdengar dikuping.

"Gila lo Jo ide lo parah!"

"Lo ga kasihan apa tadi si Allesa diteriakin pencuri!"

"Gila !! Lo gatau apa betapa malunya dia dingrumungin orang banyak dan lebih parah dia dibawa paksa sama security!"

"Gue gamau tau semua ini ide lo Jose ! Dan lo harus tanggung jawab kalo sampe Allesa tau!"

"Sial suara Daniel kenapa masih aja terdengar dikuping gue !!"

"Bodo amat semua udah terjadi!!"

"Arghh sialan!!"

prangg!!!! Prang!!!!! Lelaki itu melempar apa saja yang ada di dalam kamarnya.. membuat suara tersebut terdengar dari luar kamarnya.

"Apa yang udah gue lakuin?!!!"

"Haha ini pantes buat Lo Allesa."

"Bedebahhh!!"

Tok..tok..tokk terdengar suara orang mengetuk pintu

"Den jose?.. Den aden kenapa??" Wanita paruh baya terus saja mengetuk pintu kamar Jose.

Tidak ada jawaban..

"Tok..tok..tok.. Den buka pintu nya??"

"Ah lo brisik pergi sanah!!"

"dasar pembantu gak berguna."

************

Love Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang