Bagian 31 Allesa Sadar

22 1 0
                                        

"Dok tolong lakukan apapun untuk anak saya berapapun biayanya akan saya tanggung dok asal anak saya selamat." mohon ibu Allesa dengan penuh pengharapan

"Saya akan melakukan yang terbaik
15 menit lagi saya akan memeriksa keadaan Allesa dengan dibantu team dokter ahli saraf."

******

Kedua orang tua Allesa yaitu Om Brata Wijaya dan Tante Rani Wijaya secara bersamaan menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan Allesa dengan keadaan H2C. Harap harap cemas. Sahabat dekat Allesa yaitu Maya ikut menemani keluarga Brata Wijaya

"Dok bagaimana keadaan anak saya." Tanya Om Brata kepada dokter yang telah keluar ruangan. Dokter Graham tersenyum simpul membuat semua orang berharap keadaan Allesa baik baik saja.

"Syukurlah keadaan Allesa sekarang sudah lebih membaik. Ini keajaiban luar biasa. Setelah saya melakukan resusitasi organ dan fungsi saraf ditubuh Allesa . Tubuh Allesa merespon dengan sangat baik. Sehingga tidak menimbulkan kerusakan disaraf tertentu."

Plongg... Beban seberat berton ton pun hilang seketika . Itu lah yang dirasakan semua orang setelah mendengar perkataan dokter

"Namun pasien masih harus tetap dirawat untuk beberapa hari kedepan mengingat kondisinya yang masih belum stabil." lanjut sang dokter

"Terima kasih atas penanganan yang terbaik dok. Apa saya boleh melihat anak saya?"

"Ya silakan. Tapi jangan menganggu pasien sedang beristirahat."

*****

"Yah udah makan siang belum.. Bunda udah siapin makan siang buat ayah."

"Wahh kebetulan belum bund
. bunda tau aja."

"Tau dong.. Yaudah nanti biar si kecil yang anterin makan siang Ayah ke RS ya."

"Makasih bunda sayang."

"Your welcome Ayah sayang."

"Iloveyou."

"Iloveyou too."

******

Tok.tok..tok... Terdengar suara ketukan diluar pintu ruangan Dokter Graham. Dokter Graham pun membuka pintu tersebut ketika melihat siapa yang mengetuk pintu ruangannya senyum sumringah pun terpancar di wajah Dokter Graham

"Wahh jagoan kecil ayah udah dateng."

"Apa sih yahh.. Jose ini udah besar masih aja dibilang jagoan kecil." grutu Jose.

Ya Orang yang mengetuk pintu ruangan dokter graham ternyata putra bungsunya. Jose pun masuk dan langsung menduduki sofa empuk yang ada diruangan tersebut

"Nih jose bawain makan." Jose pun meletakan rantang yang berisikan makanan lezat buatan bundaa jose

"Ini pasti dari bunda." Dokter Graham segera membuka rantang makanan tersebut dan segera memakannya

"Yaaa ya ya premaisuri mu lah yang menyuruh ku kesini membawakan makanan kesukaan Ayah handa." jelas Jose mendramatisir

"Good. Dia premaisuri idaman." jawab Dokter Graham tak mau kalah mendramatisir

Sambil memainkan ponsel Jose pun memutar bola matanya jengah melihat Ayahnya yang ajaib itu.

"Kamu ga ikut makan son."

"Jose udah makan yah."

Dokter Graham hanya menatap putra bungsunya sambil ber Ohh bulat.

"Yaudah Jose mau pergi dulu yah. Mau ke rumah si Daniel."

Love Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang