Frans mencoba untuk mengejar Allesa namun nihil Allesa bahkan tidak mendengar suara Frans yang sudah lemas karena luka yang ia rasakan. Frans tahu jelas gadis cantik itu menangis kecewa namun dia bahkan tidak bisa menghiburnya. Frans duduk didekat motornya. Tubuhnya serasa mati rasa. Frans mencoba untuk memulihkan tenaganya. Sejenak Frans memejamkan matanya dalam pikirannya teringat Akan Allesa terus menerus.
"Frans..." Terdengar suara gadis memanggil namanya. Frans mencari ke sumber suara tersebut. Frans mengira itu Allesa, namun pada kenyataan orang lain.
"Maya?" Jawab Frans bingung, kenapa Maya ada disini.
"Frans.. Lo gapapa?" Tanya Maya dengan khawatir melihat luka lebam Yang ada dipipi, sudut bibir dan pelipis Frans.
Frans tersenyum samar melihat Maya.
"Gue gapapa May.."
"Tapi muka lo.."
"Tenang aja May ini ga sakit.."
"Gila Lo ya !! Biar gue bantuin obatin luka Lo."
"Gausah May.."
"Diem disini gue cari obat dulu." Maya bergegas pergi untuk mencari obat untuk Frans.
Frans tidak menduga kenapa Maya yang biasanya ceria dan bahkan cempreng sekarang terlihat khawatir dengan dirinya. Seperti bukan Maya.
Tak butuh waktu lama Maya kembali ketempat Frans berada. Maya membawa kotak P3K dan langsung menghampiri Frans.
"Cepet banget Lo dapetin obatnya May.." Tanya Frans sambil mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
"Haha Lo gatau kan gue punya kekuatan super."
"Baru tau."
"Haha payah.. Mana coba sini gue liat luka Lo."
Maya memperhatikan luka luka yang ada dimuka Frans, Maya meringis ngilu melihatnya. Untuk jarak yang sangat minim ini membuat Maya menahan nafas. Kenapa jadi canggung begini batin Maya. ? Terus kenapa juga jantungnya seorang berdetak kencang? Woy ini kenapa jantung gue. Teriak Maya dalam hati. Sedangkan Frans hanya menurut apa yang dikatakan Maya.
"Pasti sakitkan ?" tanya Maya dengan polosnya. Memegang pelipis Frans dengan gemetar.
"Udah biasa May.. Gak sakit."
Maya hanya menggeleng kepala tak habis fikir dengan sahabat lelakinya itu. Maya perlahan membuka kotak P3K. Lalu menuangkan cairan bening ke kapas. Cairan itu untuk membersikan luka terlebih dahulu. Perlahan Maya mengusap pelipis Frans dengan hati hati.
"Eshh.." keluh Frans merasakan perih
"Ehh.. Maaf maaf Frans.."
"Gapapa May.."
"Tuh kan gue juga bilang apa. Ini tuh pasti sakit. Lagian Lo kenapa sih berantem sama si Jose dan temen temennya, udah tau mereka tuh orangnya bikin emosi." Crocos Maya panjang lebar. Maya terus membersihkan Luka luka itu.
"Yah gue cuma mau bikin perhitungan ke Jose."
"Emangnya si Jose bikin ulah apalagi Frans?"
"Jose yang udah ngerjain Allesa di Mall waktu itu."
"APAAAAAAAA?!! Jadi kutu kupret itu yang udah fitnah Allesa??" Dengan kesal Maya menekan luka lebam yang ada di pipi Frans.
"Duh May.. pelan pelan gila sakit ini."
"Haha iya iya maaf tadi reflek.. Jadi Ternyata Jose yang udah fitnah Allesa. Bener bener tuh ya orang. Belom aja Gue karungin."
"Lo kata beras dikarungin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Youth
Romance#Revisi Mengapa mencintai orang yang tidak mencintai kita begitu menyakitkan? Lalu mengapa ada cinta yang lain memperjuangkan kita, dengan bodohnya kita tidak pernah menyadarinya? Sampai pada akhirnya perjuangan cinta lah yang menghadirkan rasa terd...