Dengan terpaksa akhirnya Allesa pergi keruang kesiswaan. Dia memberitahu kepada ketua kesiswaan bahwa kartu peserta Allesa hilang. Namun karena penjagaan dikesiswaan terlalu ketat tidak mudah membuat ketua bagian kesiswaan percaya begitu saja. Beliau terlebih dahulu memeriksa data lengkap murid yang sudah melunasi biaya US tersebut. Akhirnya meski data Allesa ada, tapi dia tetap tidak diperbolehkan masuk kelas. Allesa harus mengerjakan diruang kesiswaan seorang diri.
"Nah ini soal ulangannya. Sekarang kamu kerjakan." Suruh Pak Bono ketua kesiswaan.
"Iya pak terima kasih." Allesa mengangguk dan segera mengambil alat tulisnya. Allesa masih bersyukur bisa mengikuti ulangan. Jika tidak pasti pelajaran hari ini nilainya akan kosong. Dia bisa dimarahi oleh kedua orang tuanya jika ulangan tersebut Ada yang kosong.
Allesa akhirnya mengerjakan soal ulangan tersebut dengan teliti. Satu persatu soal dijawab tanpa ada satupun soal yang tertinggal.
Waktu pun cepat berlalu, bel berbunyi menandakan jam istirahat. Banyak siswa siswi yang berlalu lalang pergi ke kantin untuk melepas penat yang mereka rasakan saat mengerjakan soal.
"Eh Frans. Allesa mana?" Tanya Maya yang baru saja melihat Frans keluar ruangan seorang diri. Biasanya Frans Allesa seperti perangko bukan? Namun tidak kali ini.
"Allesa gada may." Jawab Frans lesu
"Ah kemana dia?"
"Diruang kesiswaan."
"Kobisa?" Jawab Maya kaget
"Hadeh banyak tanya. udah ah gue laper." Frans lalu pergi begitu saja membiarkan Maya dengan wajah bingungnya.
"iiiiiiiih ! DASAR AMUBA ! orang nanya malah ditinggal pergi." Kesal Maya. Maya ingin mencari keberadaan sahabatnya itu. Dengan kekuatan super Maya berlari menuju keruang kesiswaan. Sesampainya disana Maya melihat Allesa masih duduk anteng diruangan.
"Alee...ale..haduh" Panggil Maya dengan nafas yang terengah engah. Allesa terkejut melihat pemandangan yang luar biasa di depan matanya.
"Ya lord... May lo abis lari maraton hahaha?" Tawa Allesa pecah.
"Maraton mbah mu." Kesal Maya kepada sahabatnya. Bisa bisanya dia mentertawakan dirinya.
"Ya terus??" Tanya Allesa bingung.
"Gue kesini pengin nemuin lo. Kenapa lo bisa disni.?"
"Bisa lah. Semua ini Gara gara ade lo." jawab Allesa sambil merapihkan alat tulisnya. Maya pun bingung dengan ucapan Allesa
"Ade gue? Gue kan ga punya ade ."
Allesa tertawa meledek
"Jangan gitu sama ade mah May."
"Dih ga jelas lo sa.! Siapa memangny?" Tanya Maya yang semakin bingung dibuatnya.
"ANGELA"
"What??!!! Hah ko bisa? Kan lo ga pernah kalah berantem sama dia sa."
Allesa tidak menghiraukan Maya. Dia memilih berdiri dari tempat duduknya dan bergegas pergi kekantin. Sedangkan Maya mengerjap tak percaya apa yang dilakukan sahabatnya.
"Ampun Dj. Allesa sama aja kaya si frans! AMUBA goreng ! Dasar ikan tenggiri!!!!"
"Allesaaaaaaaa tungguin gue....."
******
Seperti biasa Allesa pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah melambai lambaikan tangan untuk segera diisi makanan lezat Allesa duduk ditempat duduk yang biasa ia duduki bersama Maya Frans dan yang lainnya . Allesa kali ini membeli somay. Namun saat Allesa sedang menyantap lahap makanannya ada seorang gadis menghampirinya

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Youth
Romansa#Revisi Mengapa mencintai orang yang tidak mencintai kita begitu menyakitkan? Lalu mengapa ada cinta yang lain memperjuangkan kita, dengan bodohnya kita tidak pernah menyadarinya? Sampai pada akhirnya perjuangan cinta lah yang menghadirkan rasa terd...