"Dia keliatan banget kalo khawatir gitu sama lo?""Uhuk."
******
"Hufff... Intinya gue mau nyari tau si Jose beneran suka sama lo atau gak." Jelas Maya sambil duduk dan memikirkan banyak hal. Allesa memutar bola matanya jengah
"Buat apa may? Kurang kerjaan banget lo."
"Yaa itung itung nambah kerjaan." balas Maya cengengesan
"Terserah."
Tak lama kemudian ponsel maya pun berdering memperlihatkan panggilan masuk bertuliskan macan calling.
"Halloo mam?"
"(.....)"
"Oke Mam."
"(......)"
"Iya iyaaa mamih."
Bep..
"Mami lo telepon?" Tanya Allesa kepada sahabatnya itu
"Iyah nih sa."
"Terus?."
"Kayanya gue harus pulang dulu deh sa."
"Yaudah pulang aja May."
"Tapi lo sendirian?"
"Kata siapa Allesa sendirian?" Suara bariton yang muncul dibalik pintu membuat mata kedua wanita tersebut melihat kearah pintu tersebut. Secara perlahan pria tersebut masuk dan membawa sebuah bingkisan
"FRAN????!!!!" sahut Allesa dan Maya bersamaan lebih tepatnya Maya yang lebih terkesan berteriak. Pria tersebut mulai mendekati ranjang yang tengah ditiduri oleh sahabatnya
"kapan lo balik?" Tanya Maya penasaran pasalnya memang tidak ada yang memberitahu jika Allesa masuk rumah sakit. Maya juga tidak sempat menelpon Fran
"Ga penting kapan gue balik." jawab Fran dingin. "Kenapa gada yang ngasih tau gue kalo Pacar gue masuk rumah sakit."
"Ya elah mana sempet ada yang ngabarin lo yang jauh disana. gue yang liat Allesa koma aja ga bisa berfikir jernih." Jelas Maya sambil melipat kedua tangannya didada
"Maaf Fran gue ga sempet ngasih tau lo." Sahut Allesa. Fran menatap kedua sahabat nya secara bergantian . Fran tersenyum kearah Allesa dan mengangguk tanda "no problem."
"Yaudah sa gue pamit dulu yah." Maya pamit dan memeluk sahabatnya itu
Allesa pun membalas pelukan Maya "Iya Maya thanks udah nemenin."
Maya melepaskan pelukannya dan menatap pria yang sedari tadi diam menyaksikan dirinya dan Allesa
"Woy bengong aja.!" Maya menepuk pundak Fran. Fran hanya menatap mengisaratkan tanda, kenapa?
"Gue nitip Allesa. Jagain dia." Sahut Maya
"Tanpa lo minta gue bakal jagain Allesa."
Tak ada jawaban dari Maya. Maya melihat Allesa tersenyum jail ke Arahnya. Lambaian tangan dari Maya membuat dirinya menjauh hingga keujung pintu dan akhirnya Maya keluar dari ruangan sahabatnya itu dan kini menyisakan dua orang didalamnya. Setelah kepergian Maya Fran pun mendekati ranjang tidur dan duduk disebalah dimana Allesa berbaring.
"Nih buat lo." Fran memberikan sebuah bingkisan kepada Allesa . Allesa tersenyum dan menerima dengan senyum manis dipipinya. Penasaran dengan apa yang dibawa Fran , Allesa sesegera mungkin melihat isi dari bingkisan itu.
"Aaaaa.... Fran?" Teriak Allesa berbunga
"Lo suka?" tanya Fran dengan senyum tampannya
Allesa pun mengangguk senang . dipeluknya Boneka berukuran sedang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Youth
Romance#Revisi Mengapa mencintai orang yang tidak mencintai kita begitu menyakitkan? Lalu mengapa ada cinta yang lain memperjuangkan kita, dengan bodohnya kita tidak pernah menyadarinya? Sampai pada akhirnya perjuangan cinta lah yang menghadirkan rasa terd...