Bagian 34 BPMR (II)

22 0 0
                                    


Flash back on

Langkah yang sedari tadi berat untuk masuk kedalam ruangan membuat pria dibalik pintu hanya berdiam diri, dia fokus melihat dari luar dan mendengarkan percakapan ketiga orang yang ada di dalam ruangan. Apalagi ketika melihat gadis cantik yang sedang bersender duduk dengan wajah yang masih pucat membuatnya tak mampu bahkan terlalu takut untuk menemuinya. Mungkin lain kali. Geet will soon Allesa . Lalu dia pun berbalik dan pergi dari balik pintu yang terbuka..

Sejak saat itu juga Jose berusaha keras untuk bersikap biasa saja, namun tetap saja sekeras apapun dia bersikap biasa maka sekeras itu pula ia selalu memikirkan gadis itu. Hingga suatu malam entah dapat ide atau dorongan dari mana Jose menulis surat permintaan maaf untuk gadis itu. Ia juga merajut sebuah gelang untuk gadis itu.

ia juga meyakinkan diri untuk bisa berdamai dengan gadis itu. Lalu jose memasukan surat itu dan gelang rajut kedalam kotak kecil. Dan Jose berfikir Seperti nya berteman dengan gadis itu lebih asik dari pada harus berulang kali cecok karna hal sepele. Namun Jose tetap lah Jose. Dia masih belum bisa memberitahu perihal ini dengan teman satu gengnya. Belum saatnya ia memberitahu.

Sebelum berangkat sekolah. Jose menyempatkan diri untuk kerumah sakit. Dia berniat untuk sekedar menemui gadis yang tak bisa lepas dari pikirannya. Jose juga ingin memberikan hadiah kecil kepada gadis itu namun saat itu juga Jose berubah fikiran. Dia hanya takut jika gadis itu tidak memaafkannya. Hingga ia menitipkan suratnya kepada , salah satu dari suster yang sudah standbay direcepsionis.

"Suster?" panggil Jose kepada tiga suster yang sedang bercengkrama. Suster suster itu pun menoleh kearah Jose.

Bak melihat ciptaan Tuhan yang paling sempurna suster suster itu sontak terkejut melihat Jose. (Pagi pagi udah cuci mata .ngeliat yang seger seger. Mukanya itu lho mulus kaya baju abis disetrika. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?)

"Abang ganteng, tumben kesini pagi pagi." Sahut suster desi centil. Suster Desi adalah suster terlama yang bekerja dirumah sakit milik keluarga Graham dibanding suster suster yang lain.

"Emm.. Iya sus." Jose tersenyum canggung "Jose boleh minta tolong gak kepada suster suster disini?" jawabnya lagi to the point

"Wah minta tolong apa?" Sahut suster yang diketahui namanya devi

"E... In.. Ini Jose mau ngasih sesuatu sama seseorang. Tapi bentar lagi masuk sekolah." jawab Jose. tak ada pilihan lain selain menitipkan kepada suster suster disini

"Wah apa tuh abang ganteng?" jawab suster desi penasaran

"Ini sus sesuatu pokonya kasih aja ke pasien yang lagi di rawat di ruangan no 501." Jose menyerahkan kotak kecil kepada suster desi. Suster desi menerima kotak itu dan tersenyum kearah Jose. Sedangkan kedua suster yang lain hanya berbisik bisik (noh liat dia sweet banget yah)

"Ini doang yang mau dikasih?" tanya suster desi

"Oh ya. Sekalian bilangin ya jangan lupa minum obat dan geet will soon buat dia."

Love Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang