3. Dapet nomor Sam!

159 11 1
                                    

"Benedict," ucapnya sambil tersenyum.

Rien sudah biasa dalam keaadaan seperti ini . Jadi ia hanya cuek saja.

Lagian masih gantengan Sam , batinnya.

"Hei?" Ucap cowok itu.

"Eh?"

"Lo tuh gak pengertian banget, sakit nih kepala gua gara-gara lu."

"Kan gue ga sengaja," bela Rien. "Lagian gue juga udah minta maaf sama lu."

"Obatin gue!"

What? Siapa dia seenak jidat nyuruh gue ngobatin, padahal cuma kebentur dikit cihhh nyebelin batin Rien .

Setelah berdebat cukup lama, Rienpun mengalah dan mengobati Benedict Di UKS.

Ternyata, Sam melihat Rien sedang mengobati Ben. Ia hanya tersenyum kaku, saat Rien menoleh padanya.

"Eh Sam! Rien bukan siapa-siapanya kok, jadi jangan salah paham ya, and jangan cemburu, cintanya gue tetep sama lo hehehhe."

Dengan wajah datar, Sam berbalik tanpa membalas ucapan Rien.

"Kok lo suka sama adek adek sih? Mendingan sama gue aja!"

"Gamau" ucap Rien

***

Sampai di parkiran sekolah , Rien menemui Iqbal, teman Sam. Dia minta nomor Sam pada Iqbal. Ini adalah ide cemerlang dari Sayu yang Sayu cetuskan setelah memakan 3 bungkus cilor.

"Ada syaratnya!"

"Apaan?"

"Lo harus makan malam sama gua! Jam 7 gua jemput."

"Dih adek adek ribet banget sih. Gua cuma mau minta nomor make gituan segala."

"Kalo gamau yaudah."

"Ehh. Oke jam 7 lo jemput gue."

Saat Rien sedang menunggu jemputannya, Rien melihat Sam dengan motor merahnya. Rien pura pura tersandung. Sam pun berhenti dan mendekati Rien.

"Kalo jalan make mata dong!" Ucap Sam.

"Dih yang jalan gua kok lu sewot!" Ia sebal karena rencana mendadaknya tidak berjalan mulus.

Drrttt.drttt

Ada pesan dari handphone Rien.

maaf non Rien, Pak Farhan ndak bisa jemput non,non bisa naik taksi kan.

Sial...

Tiba tiba Rien memiliki ide.

Ia pura pura kesakitan, padahal lukanya hanya sebuah luka kecil.

"Kaki gua sakit anterin pulang dong Sam."

"Ogah!"Ketus Sam , dengan posisi yang masih jongkok di dekat Rien.

"Kok lu tega sih biarin cewek kesakitan kaya gini pulang sendirian? Kalo ntar ada yang aneh-aneh gimana. Lo yakin mau ninggalin gue?"

Sam tidak menjawab, ia segera bangkit dan menyetater? Motornya.

"Sammmmmm!!" Teriak Rien kesal.

Rien bingung harus pulang make apaan.

"Mana gabawa ATM lagi anjirr sial bener." Dengus Rien.

Tak beberapa lama kemudian, ada sebuah mobil yang menepi di dekat Rien. Pengemudinya keluar dan menyapa Rien.

"Pulang sendiri? Mau gue anter? Ngitung ngitung amal lo tadi obatin luka gue."

"Dih lo lagi, mendingan gausah gangguin gue deh. Hus-hus pergi sana." Usir Rien.

"Ni cewe galak amat lagi PMS kali. Yaudah gue pergi jangan nyesel loh ntar digodain om-om."

Rien mendengus kesal. Ia kembali berjalan meninggalkan cowok itu. Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?

Dengan segenap jiwa raga, dan rasa malunya yang ditahan.

Maka ia putar balik dan menemui cowok itu,
"Gue ikut lo Ben!"

***

Sampai di rumah , Rien segera turun dari mobil tanpa mengucapkan terima kasih.

"Eh cewe galak lo gamau nawarin gue mampir?"

"Ogah."

"Dasar cewe galak! Yaudah masuk sono buruan mandi. Ketek lo bau asem." Ucap Ben.

Ragu-ragu. Rien mencium keteknya. Ia merasakan bau surgawi yang luar biasa hingga ia merasa mual.

Kemudian ia menatap Ben yang tengah tertawa. Ia menghentakkan kakinya dan segera berjalan menuju rumah.

***

Pukul 06.50
Rien sudah siap untuk keluar dengan Iqbal,si gembul menggemaskan. Ia hanya menggunakan Sweater kebesaran warna pink bergambar hello kitty di tengahnya dan jeans atas lulut. Toh ia hanya makan malam dengan Iqbal, bukan kencan.

Huftt ini demi nomor nya Sam.

***

Saat makan malam Iqbal mengatakan pada Rien tentang suatu hal .
"Rien gua emang gak tampan kaya Sam, Gue juga gak famous, tapi gue gak cuek kaya Sam. Gue tau lo bakal nolak, tapi apa salahnya gue ungkapin?Jadi gua Iqbal Fafizi Ramadhan selaku adek kelas lo dari jaman SD, mau bilang sama lo.Gua sayang sama lo Arien."

"Hmm. Lo ini imut bener sih, Bal. Masih kaya anak-anak jadi gak boleh pacar-pacaran." Ucap Rien mencubit pipi Iqbal.

"Jadi sekarang mana nomornya Sam?" Lanjut Rien.

Jirr sakit ga sih orang lagi nyatain perasaan malah doi bahas orang lain?

"Sesuai permintaan lo , nih 081229××××××"

"Thanks Iqbal, lo imut banget,"ucap Rien sambil kembali menyubit pipi gembut Iqbal.

Setelah menghabiskan steak double dan milkshake strawberry nya, Rien meminta Iqbal untuk mengantarnya pulang.

Tidak seperti orang lain, selama perjalanan mereka penuh gelak tawa. Rien memang pandai mencairkan suasana.

***

Sampai di rumah, Rien segera mengirim pesan pada Sam.

Hai Sam🤗

Syp.

Calon pacar loo Hahaha
Gua uda dapet nomor lo. Gimana? Hebatkan gue? Jadi jangan lari terus ya Sam, mendingan kita jalan bareng, pasti gabakalan capek.

Ga

"Dih irit banget sih ni cowo, keyboardnya rusak kali ya? Wkwkwk"

"Capekk ngurusin Sam, mending liat Robin dulu deh ama Guanlin, bisa ngilangin stress!"

Rien pun asyik melihat drama korea sambil mendengarkan lagu, 'always-wannaone-'
Hingga tak sadar ada sebuah pesan masuk dari Sam .
________
Mlm bantet.

Bermenit menit, Sam memandangi tulisan itu, hingga akhirnya ia memiliki keberanian untuk mengirimkannya pada Rien.

__________________________________________________
Bersambung
__________________________________________________

Vote♡

-24Oktober2018-

Right Here✔ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang