Tak terasa, ini adalah hari terakhir Ulang Akhir Semester. Seluruh siswa tak sabar untuk menyelesaikan Ulangan, karena setelah itu akan ada libur semester selama 3 minggu.
Tak terkecuali Rien. Ia telah bangun sejak pukul 3 pagi untuk membuat sesuatu!
Rien melirik sebuah kalender yang menunjukkan hari ini tanggal 10 April.
Rien tersenyum simpul, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mempersiapkan diri ke sekolah.***
Rien berjalan menuju ruangannya dengan riang seolah masalahnya telah lenyap.
Rien duduk di bangkunya dan tersenyum tipis kemudian menyalakan iphone nya, lalu mengirim sebuah pesan untuk Sam.
Sam?
Setelah pulang sekolah ke tempat biasa yuk.10 menit Rien memandang layar iphone nya, namun tak ada balasan dari Sam. Akhirnya bel masuk berbunyi, Rien segera mematikan iphone nya dan mempersiapkan alat tulis untuk test.
"Semangat ulangan terakhir tuan puteri." Teriak seorang cowok.
"Siap Benedict!" Ucap Rien mengacungkan jempolnya.
Ulangan terakhir dilalui Rien dengan mudah. Ia segera bangkit dari tempat duduk.
"Arien pulbar yok!" Ajak Benedict
"Aduh Ben lain kali ya, gue udah ada janji."
"Oh oke, ati ati ya." Ucap Ben tampak sedikit kecewa.
"Siap Ben!"
Rien segera berlari kecil menuju Taman belakang sekolah.
***
Seorang cowok bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan dada yang bidang telah berdiri di dekat sebuah pohon. Tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Rien segera menghampiri cowok tersebut.
"Hai Sam, udah lama?" Sapa Rien.
"Belum"
"Sam, Rien pengen bicara."
"Bicara aja."
"Rien minta maaf."
"Oke."
Jangan singkat napa sih Sam-_ -author
Kan lu thor gmn sih -Sam"Rien gak tau dan gak mau tau siapa itu Violitha, Rien percaya Sam! Dan Rien sangat sayang Sam." Ucap Rien sambil tertunduk.
"Makasih Rien. Gue nyesel selingkuhin lo sama jalang macam dia." Ucap Sam datar.
"Iya Sam enggak apa apa." Rien berusaha untuk tersenyum.
Rien segera menjatuhkan tubuhnya pada Sam.
Rien sangat merindukan wangi tubuh Sam.
Rien sangat merindukan kehangatan Sam.
Rien merindukan semua tentang Sam.Sam melepaskan pelukannya dengan Rien.
"Lunch yuk?""Tapi Sam yang bayar ya hehehe."
Mereka pun segera melaju ke salah satu Mall. Karena paksaan akhirnya mereka makan di sebuah Restoran Korea.
"Sam pesen sendiri loh, jangan kayak dulu, minta punya Rien, nanti Rien enggak kenyang."
"Iya iya bawel amat." Ucap Sam sambil mengacak rambut Rien.
Makanan yang telah di pesan pun telah datang. Jangan ditanya seberapa banyak Rien memesan. Tentu saja semua nama makanan yang ia ketahui di Drama Korea telah ia pesan.
Otewe bangkrut -sesal Sam dalam hati.
Rien yang sedari tadi ngoceh kini diam tak bersuara. Tentu saja karena mulutnya penuh makanan yang bermacam macam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Here✔ [Tahap Revisi]
Novela JuvenilHanya bercerita tentang Tuan puteri yang tengah mencari pangerannya. "I love bundanya Alan Awan." Ucap Ben. "Yaudah . Love u too." Ucap Rien kesal. "Cie cieee." Ucap kedua putra mereka serempak.