5. Deket Sam

158 11 1
                                    

05.45
kringgg kringggg

Rien mematikan alarmnya. Tapi ia kembali tidur.

Kringgg. Kringg

"Bisa diem gak sihhh," teriak Rien

"Dih , kok gue goblok ya tereakin jam."

Rien pun mengalah pada jam, akhirnya ia bangun. Walaupun rasa kantuk masih menyelimutinya. Sudah kebiasaan Rien untuk bangun siang.Bahkan ia tidak takut lagi dengan telat.

Rien mengecek ponsel.

Mlm bantet

"Daebakk! Demi apa??? What??? Ini beneran Sam? Ini ga dibajak orang kan? Ini beneran Sam yang kirim? Anjir kok bisa?" Rien mengeluarkan cerocosannya.

Rien berteriak kegirangan.

To : Sam'-'♡

Morn sam^^
Maaf tadi mlm ketiduran.
Eh kok Sam ngucapin selamat malam?
Sam uda suka sama Rien ya?

Sorry, kepencet.

Anjirrr!!! Rien berteriak geram.
"Awas kamu Sam!!"

________
Di sekolah

Rien menuju kelasnya dengan amarah. Ia tidak sabar untuk menemui Sam dan memakinya dengan seribu kata-kata.

Selama jam pelajaran, Rien terus berpikir
Kok gue bisa suka sama Sam ya.

"Arien!! Kamu dari tadi gak memperhatikan bapak ya!"

"Eeehh. Perhatiin kok pak."

"Sudah sudah. Keluar sana! Hormat ke tiang bendera sampe jam bapak selesai!"

Rien mengangguk pelan.

"Selamat atas hadiahnya Tuan putri," bisik Sayu.

"Anjirr awas lo yuuu!"

"Heii Rien! Kalo disuruh cepetan malah teriak teriak!" Ucap Pak Bambang guru matematika.

"Iiiyaa..pppakk"

____
Di dekat tiang bendera.

Rien pun menjalankan hukumannya. Beberapa menit berlalu, ternyata ada seorang cowok yang terkena nasib sepertinya.

Melihat cowok itu, amarahnya redam seketika.

"Eh Sam! Lo dihukum kaya gue juga ya."

"Iya."

"Hmm jangan jangan kita jodoh kali ya?"

"Najis."

"Ih Sam kok jahat sih."

...tidak ada jawaban...

30 menit berlalu.
Cuaca sedang sangat panas.

"Sam kok panas banget sih, gue pusing."
"Gausah alay dah." Ketus Sam

Brukkk..
Ternyata Rien sudah terjatuh pingsan di dekat Sam.
Tanpa ba bi bu be bo Sam langsung menggendong Rien menuju UKS.

Right Here✔ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang