21. kita tak sama

77 12 0
                                    

Happy Reading Man teman😗

Bunyi decitan terus terdengar di sebuah rumah mewah nan elegan milik keluarga Varendra.

Sedari tadi Arien kebingungan mencari sesuatu. Dan setelah beberapa menit ia memporak porandakan barang di kamarnya, akhirnya ia menemukan sesuatu yang ia cari.

"Akhirnya," ucap Rien kelelahan.

"Sayang , sarapan bareng sini." Ucap Mama Rien.

Sudah beberapa bulan ini orang tua Rien sibuk di luar kota . Namun hari ini , mereka menyempatkan diri untuk tinggal bersama putri kesayangannya.

Rien pun bergegas menuju ruang makan dengan keringat yang terus membasahi dahinya.

Tanpa aba-aba Ayah Rien memberondongi banyak pertanyaan pada Rien. Satu pertanyaan yang membuat Rien melongo.

"Sekarang anak Papa pacarnya siapa?" Tanya Aron santai.

"Em , jomblo pah hehehe." Balas Rien dengan cengirannya.

"Masih deket sama Samuel atau Benedict yang beda agama itu?" Tanya Mama Rien.

"Yaampun kalian kepo amat sih , bahas yang lain yuk." Balas Rien kaku.

Mereka bertiga asyik berbincang hingga seseorang menghampiri mereka.

"Halo Om , Tante." Ucap cowok itu santun.

"Eh Nak , sini ikut sarapan." Balas Nancy , Mama Rien.

Benedict pun ikut duduk bersama keluarga Varendra.

"Jadi hubungan kalian ini gimana?" Ucap Mama Rien tiba-tiba.

"Yaampun Mama apaan sih." Balas Rien cepat.

"Temenan tante." Jawab Ben.

"Kalau bisa kalian temenan aja ya , jangan pacaran." Ucap Mama Rien.

"Kenapa Mah?" Ucap Rien mendadak sedih.

"Bukan gimana gimana , tapi kalian itu berbeda nak , bukan hanya perbedaan kecil tapi ini menyangkut keyakinan. "
"Kamu punya keyakinan sendiri begitu juga dengan Ben. Jangan menduakan Tuhan kalian hanya untuk seseorang." Ucap Mama Rien.

Kini Rien seakan terjatuh dari atas langit. Sakit. Satu hal yang dapat mendeskripsikan peraasan Rien ataupun Ben saat ini.

Keduanya hanya tertunduk seperti anak kecil yang tengah dimarahi orang tuanya.

"Baik tante , saya akan menjaga Arien cukup sebagai teman . " Ucap Ben pedih.

"Kami berangkat dulu." Imbuhnya.

Keduanya pun berpamitan. Ayah Rien pun hanya mengangguk . Ia sependapat dengan Mama Rien meskipun ia tahu Ben adalah alasan putrinya bahagia saat ini.

.
.

Dalam perjalanan hanya ada keheningan. Keduanya tak mampu untuk mengeluarkan sepatah kata pun. Setiba di sekolah , Rien segera turun dan langsung pergi namun dicegah oleh Ben.

"Rien." Ucap Ben lembut.

Rien pun menghentikan langkahnya.

"Tenang , semuanya akan baik baik saja." Lanjut Ben sambil mengusap lembut rambut Rien.

Rien mengangguk. Keduanya pun berjalan menuju kelas.

.
.

Karena kelas XII sudah selesai melaksanakan UN , jadilah mereka sekarang freeclass. Banyak  hal yang dilakukan. Rien membuka instagramnya dan memposting fotonya.

@prncssrie

❤ by @vzysam @_benedictus_ and 12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ by @vzysam @_benedictus_ and 12.697 others.
@prncssrie gini ya rasanya gak direstuin😥

@prncssrie menonaktifkan komentar

Rien mematikan hpnya dan mengajak sayu untuk pergi ke kantin.

"Kenapa sih lu monyong mulu dari tadi?" Ucap Sayu.

"Santai woy gausah ngegas." Balas Rien sewot.

"Lah lu juga gausah sewot." Ucap Sayu sambil menjitak kepala Rien.

"Sakit Bego." Ucap Rien mengelus dahinya.

"Buruan dongengin." Ucap Sayu sok imut.

"Gue kagak direstuin ama bokap nyokap." Jawab Rien lesu.

"Emang lu mau nikah? Kapan? Saaloh temen sendiri kagak diundang , sakit hati Ayuk ini wahai anak muda." Cerocos Sayu.

"Siapa yang mau nikah bego , lagian sejak kapan lu temen gue?"

"Anjir . Lah terus?" Ucap Sayu menggebu gebu.

"Jadi gue kagak direstuin sama si Ben ato dangdut itu apalah apalah." Ucap Rien.

"Emang lu udah ditembak?" Tanya Sayu polos.

Jleb. Rien lupa bahkan Ben belum menembaknya lalu kenapa ia galau galau macam bucin gini.
Ia pun menepuk jidatnya.

"Astaga gue kan masih digantungin." Ucap Rien keras.

Pltakk.

"Aw." Teriak Rien. Ia pun menoleh orang yang menjitaknya.

"Beennnnn." Teriak Rien kesal.

Benpun hanya berdehem.

"Lo tu udah jitak gue berapa kali coba hari ini . Sakit dedek bang." Ucap Rien alay.

"Jadi tuan puteri nunggu ditembak?" Ucap Ben to the point.

"Yeww , jijik ya." Balas Rien menjulurkan lidahnya.

"Yaudah gue mau nembak mbak Jois aja." Ucap Ben santai.

Kalian tau siapa Jois? Dia adalah cewek paling cantik di sekolah ini , setelah Arien tentunya.

"Tembak aja sonoh , Rien mau balikan aja." Balas Rien mengibaskan rambutnya.

Ben pun tertawa , ia mencubit pipi Rien yang setiap hari semakin mengembang.

"Atagfirullah Sakit Benedicttttttt." Teriak Rien.

"Bukan temen gue yaampun." Ucap Sayu lirih sambil menutup telinganya.

__________________________________________________
Bersambung
__________________________________________________
Halo semuaaa.
Yuhuuuu
Haiiii

Alay tu thor -Sehun
Pltakkkkk. -Author
Perasaan part ini dijitak mulu -Sehun
Pergi sono -Author
Iye iye ampun -Sehun

Okey gini .
Maaf buat part ini agak singkat soalnya author lagi sibuk siap siap ujian praktik.

Semangat UP thor -Guanlin
Iye iye thx guan😍 -Author

Jangan lupa vote ya💜
Vote kalian semangat author loh.

Sekian.
Baii semuaaaa mwah.

-24 Februari 2019-

Right Here✔ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang