12. ternyata

73 10 0
                                    

Happy Reading😊

"Hoamm" Rien menguap lebar. Ia merasakan seluruh sendinya ingin patah. Namun ia segera beranjak dari ranjang dan melaksanakan sholat subuh.

Hari ini adalah hari senin, di mana satu minggu lagi akan diadakan ulangan kenaikan kelas. Sambil bercermin, Rien berkata sendiri "Ga kerasa, udah hampir 10 bulan gue sama Sam." Ia tersenyum. "Gue sayang lo Sam" Tambahnya.

Setelah bersiap kurang lebih 30 menit ia turun untuk sarapan.
"Mamaaa." Rien memeluk Nancy dengan manja.

"Kenapa sayang, udah besar peluk peluk gini."

"Soalnya Sam polos Mah, jadi kaga bisa diajak peluk pelukan wkwk." Celetuk Daniel, sepupu Rien yang kini tinggal bersamanya.

"Dih apaan sih Babi, daripada lo sok kegantengan amat."

"Emang gue ganteng kalik."

"Lebih ganteng Sam tauk!"

"Gue"

"Sssa--"

Ucapan Rien terhenti , melihat seorang cowok tampan yang berjalan mereka bertengkar.

"Benedict?" Lanjutnya.

Ben melambaikan tangan ke arah Rien.
"Halo Rien om, tante, Niel."

"Halo." Ucap mereka serempak.

"Ehh Nak Nik, gabung makan sini yuk." Nancy lebih senang memanggil Benedict dengan panggilan 'Nik', lebih simpel katanya.

Sebelum Benedict hendak duduk, Rien menyeretnya.
"Eheheeh, sebentar mah." Ia menarik Ben keluar.

"Ngapain sih Ben ke sini?" Ucap Rien

"Pengen." Balas Ben singkat.

"Ih serius, nanti kalo Sam salah paham gimana?"

"Yaelah kita cuman temen kalik gausah baper." Ucap Ben ketus.

"Eh iya juga ya." Rien menggarukkan kepalanya yang tak gatal.

"Yaudah, masuk yuk gabung makan." Tambahnya.

Mereka pun selesai makan, Rien berangkat bersama Benedict.

***

"Ayok Ben mau upacara kudu cepet nih."

Mereka berlari kecil kecil menuju kelasnya. Tanpa sengaja Rien menggandeng tangan Ben, Ben tidak melarang?

Banyak orang orang yang berkomentar, berbisik dan lain lain.

"Dih murahan banget sih"
"Embat aja ntuh semua"
"Gatel banget jadi cewe"
"Jijik gua"
"Tidakkk Benedictku"
"Potekk seketika"

Mendengar bisikan bisikan tersebut Rien segera tersadar, ia melepaskan genggamannya. Tiba tiba seorang cewek mendekatinya.

"Eh lo cewek murahan! Lo udah ambil Sam gue, sekarang Ben juga mau lo embat?jalang lo." Ujar cewek bernama Vessy itu.

Rien yang berusaha sabar, kini benar benar murka, ia dikatakan Jalang? Padahal ia dan Ben cuma teman kan?

"Kata Ben kita cuman temen kok, enak aja lo ngatain gue jalang!"

"Emang kenyataan nya goblok!"

"Kalo ngomong dijaga Nyonya! Gue goblok tapi lo lebih goblok!"

"Arien A*u lo ya"

Terjadilah jambak menjambak antara keduanya. Tidak ada yang berani melerai, mereka hanya mengerubung seperti saat melihat tontonan gratis, begitu juga dengan Ben.

Right Here✔ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang