Bacanya sambil puter lagu
-Right Here , The Boyz-
Ya guys. Pasti lebih asyik🤗Sedari tadi , Rien sibuk mondar mandir . Ia tak tahu harus memakai gaun apa untuk menghadiri acara ulang tahun camer nya itu.
"Eh kok camer?" Ucap Rien.
Ia menyerah . Rien memutuskan untuk menghubungi Sayu.
Beberapa menit kemudian , Sayu sampai langsung memilihkan gaun yang pas.
"Ini gimana?" Tanya Sayu menunjukkan gaun motif bunga.
"Gak. Alay."
"Ini?" Sayu menujukkan gaun merah.
"Kayak cabe."
Sayu terus menunjukkan beberapa gaun tapi selalu di tangkis oleh Rien.
"Huft. Oke ini yang terakhir." Ucap Sayu lemas.
"That's good." Ucap Rien puas.
Rien segera memakai gaun itu dan me makeup wajahnya tipis. Agar terkesan natural.
Beberapa jam kemudian . Rien telah selesai dengan riasannya . Ia nampak begitu anggun dengan gaun sederhana ini.
Tak beberapa lama , Benedict tiba.
"Bentar Ben mau selfie dulu mumpung cantik." Ucap Rien.Saat Rien hendak selfie , Ben memfotonya.
"Yang liat nih." Ucap Ben menunjukkan foto candid Rien.
"Apuss Ben , aku jelek banget saolohh." Teriak Rien merebut hp Ben.
"Cantik gini juga."
Blushhh pipi Rien memerah."Fotoin gue coba yang." Pinta Ben.
"Dasar narsis.""Kan aku ganteng gini." Ucap Ben.
"Dih enggak ya." Ucap Rien memutar bola matanya."Hehehe yaudah berangkat yuk." Ajak Ben.
"Aku gugup tau gak."
"Kayak mau dilamar aja . Yaudah sini." Ucap Ben.Cuppp . Ben mengecup kening Rien.
"Benedictttt gue potong anu loooo." Teriak Rien geram.
"Ampun yaaanggg."
.
.
.
Acara telah usai kini Rien tengah berada di tengah tengah keluarga Rafly. Jantungnya berdegup keras . Ia takut tak disukai oleh camernya. Kan camer lagi-^-"Langsung aja ya mah , mumpung rame." Ucap Ben.
Mama Ben mengangguk mantap.
"Madya Arien Varendra . I love u and will u be mine?" Ucap Ben sambil berlulut di hadapan Rien.
Rien sangat bahagia. Ia tau ini tak seromantis drama korea . Tapi tetap saja , ia sangat menyukai adegan seperti ini.
Dengan sedikit malu , Rien mengangguk.
"Yes, i will."Ben memeluk Rien erat.
"Anak jaman sekarang." Ucap Papa Ben.
Ben hanya nyengir. Ia segera memasangkan kalung berbentuk hati di leher jenjang Arien.
"I love you my princess." Bisik Ben di telinga Rien.
"I love you too my prince." Balas Rien.
Semua orang di sana tersenyum bahagia . Tak di duga ternyata keluarga dan sahabat Rien juga berada di sana . Mereka semua berbahagia atas Benedict dan Arien.
"Tante, jangan mau sama Abang . Sama Haley aja." Ucap Harley polos.
Semua tertawa melihat tingkah polos bocah itu.
Ini bukanlah akhir . Ini adalah awal untuk memulai sebuah kehidupan yang baru.
--------END---------
Holaaaa tamat sudah cerita ini . Semoga kalian tidak kecewa dengan endingnya ya
Thanks buat semuanya yang sudah support♡
-5 Maret 2019-
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Here✔ [Tahap Revisi]
Teen FictionHanya bercerita tentang Tuan puteri yang tengah mencari pangerannya. "I love bundanya Alan Awan." Ucap Ben. "Yaudah . Love u too." Ucap Rien kesal. "Cie cieee." Ucap kedua putra mereka serempak.