Februari, 2014.
Saat itu, sepulang sekolah aku pulang bersama temanku kemudian ada seseorang menghampiriku ternyata dia adalah teman Ertho, " Ini buatmu, dari Ertho." Temannya memberikan coklat sedangkan aku hanya terdiam sejenak lalu berkata "Coklat ini darimu atau dari Ertho? Kenapa ia tak memberikan langsung padaku?" Ya! Kau pastinya tahu ketika aku mengucapkan itu pada teman Ertho jujur aku sangat kesal karena bukan Ertho yang memberikan coklatnya langsung kepadaku.Selanjutnya aku melanjutkan perjalanan menuju rumah, tiba-tiba Ertho menyusul menaiki sepedanya dan menghadang lalu mengarahkan tangan kanannya yang sedang memegang coklat kepadaku, "Ini buat kamu." Singkat, jelas dan tanpa basa-basi tapi rasanya hatiku berdetak sangat kencang sekali, aku bahagia sekali pada saat itu karena sikap Ertho begitu manis padaku.
Sesampainya di rumah aku berencana untuk bermain bersamanya di salah satu arena bermain yang letaknya tak begitu jauh.
Ertho memakai baju biru favoritnya, sementara aku mengenakan kaos lengan panjang berwarna pink dan terdapat gambar kaleng soda cukup besar di bagian depan.
Kita sudah sampai di tempat yang kita tuju, dan langsung bermain disana. Dia bermain mobil-mobilan yang selalu dia mainkan ketika berada di arena bermain favorit kita itu, sedangkan aku hanya duduk di sampingnya dan sesekali aku menatapnya begitu dalam terkadang ia membalas tatapanku yang membuatku merasa jadi manusia paling beruntung bisa berada di dekatnya dan selalu melihat mata indahnya itu, baiklah! Kau harus tahu bahwa mata yang dimiliki Ertho adalah mata yang indah yang selalu teringat bahkan sampai detik ini, aku ingat betul bagaimana cara Ertho menatapku dan aku sangat merindukan hal itu.
Aduh! Maafkan aku, mengapa aku membahas mata Ertho hehe baiklah aku akan ceritakan hal lain saja.
Kita berdua juga sering bermain bola basket bersama, bagiku itu adalah kenangan yang sangat menggembirakan bagiku dan baginya.
Hari itu aku mendapat banyak coklat dari Ertho katanya sih sebagai tanda kasih sayang karena pada waktu itu adalah hari kasih sayang padahal Ertho sudah menjadikan setiap hariku menjadi hari penuh kasih sayang dan kupikir aku tak butuh coklat darinya, aku hanya butuh selalu berada di dekatnya dan aku ingin selalu ada ketika ia butuh aku.
Jika kau ada bersamaku saat itu, sudah kupastikan kau akan tahu betapa tulusnya Ertho menyayangiku jadi aku tak perlu menjelaskan lagi tentang ketulusannya itu.
Februari, 2014 adalah salah satu waktu yang sangat aku rindukan pada saat ini dan ku harap kalian dapat membantuku untuk bertemu dengannya (lagi).

KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
RomanceUntuk sekedar mengenang kisahku dengannya dan menunggu titik temu setelah perpisahan itu. Cerita ini kubuat sebagai penguat hari-hariku ketika aku merindukan Ertho. Aku sebenarnya tak pernah mau merindukan dia, aku selalu ingin di dekatnya, namun...