Dia adalah sahabat baik Ertho. Entah apa yang menghasutku untuk cemburu. Padahal, sudah berkali-kali Ertho menjelaskan bahwa Binar hanyalah teman baiknya sejak SMP dulu namun cemburu tetap ada.
Saat itu, ketika aku membaca pesan yang Ertho kirim untuk Binar sekitar dua tahun lalu. Aku merasa apa yang ada dalam diriku ingin memberontak, rasanya ingin sekali marah kepada Ertho. Sebuah pesan singkat yang begitu manis, seperti sepasang manusia yang sedang kasmaran. Ah! Sudahlah, aku tahu mereka hanyalah sepasang sahabat yang sudah dekat sejak lama. Lagipula, itu adalah pesan yang Ertho tujukan untuk Binar dua tahun lalu.
Ertho pernah bercerita banyak hal tentang Binar, jujur saja aku sangat malas menyimak obrolan monoton yang hanya berfokus pada temannya itu. Apa Ertho tidak paham jika aku sedang cemburu?
Ketika Ertho menceritakan tentang Binar kepadaku, dia bilang bahwa Binar adalah teman yang baik, yang mau menemani dan mendengar setiap cerita hidup Ertho salah satunya tentangku. Kau pasti paham, aku senang saat Ertho mengatakan itu, namun masih saja ada perasaan yang membuatku kesal padanya.Aku tahu, cemburu kepada teman Ertho adalah hal yang tidak baik. Karena aku tahu teman-temannya juga akan berpikir bahwa aku posesif. Maka sudahlah, aku simpan saja untuk diriku sendiri. Semoga Ertho tidak mencurigaiku lagi ketika aku sedang cemburu.
Maaf Ertho. Maaf karena aku cemburu dengan temanmu itu. Semoga kamu paham bahwa cemburuku bukan untuk mengekang, cemburuku adalah sebuah ketakutan jika Binar akan mendapat perhatian lebih darimu, aku cemburu atas waktu yang kamu habiskan dengan Binar. Sebab aku jauh dan tidak bisa merasakan itu.
"Jika kamu menyuruhku untuk berhenti cemburu, kurasa sulit dan tak bisa. Sebab, itu artinya kau juga menyuruhku untuk berhenti mencintaimu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
RomanceUntuk sekedar mengenang kisahku dengannya dan menunggu titik temu setelah perpisahan itu. Cerita ini kubuat sebagai penguat hari-hariku ketika aku merindukan Ertho. Aku sebenarnya tak pernah mau merindukan dia, aku selalu ingin di dekatnya, namun...