"Halo?"
"Hai Ertho! Akhirnya aku bisa mendengar suaramu lagi"
"Haha aku juga senang mendengar suaramu yang sangat ceria ini"
"Kamu baik-baik saja kan?"
"Iya, aku disini baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"
"Sama sepertimu, aku baik-baik saja"
"Syukurlah kalau begitu"
"Ertho, aku punya kabar baik yang menurutku kamu akan sangat bahagia ketika mendengarnya"
"Wah! Apa itu rin?"
"Kemarin aku meminta izin pada ibuku perihal aku yang sangat ingin pergi kesana, ke tempatmu"
"Terus beliau memberi izin?"
"Iya!!!" (Dengan nada sedikit berteriak, aku sangat senang)
"Itu lebih dari sekadar kabar baik Rin, aku bahagia sekali rasanya. Cepat kesini ya!"
Aku sangat bahagia saat itu, saat mengetahui bahwa ibuku mengizinkanku untuk pergi ke kota itu. Kota ketika aku dan Ertho mencipta kenangan yang tak pernah dilupa sampai kapanpun.
Kupikir, Ertho juga begitu. Sama sepertiku, bahagia tak terkira.
Sampai bertemu ya!-- Ertho***
Senin, 24 Juni 2019.
Aku mempersiapkan barang bawaan seperti pakaian, obat-obatan, sepatu, dan hal lainnya yang akan kubawa esok harinya.
Aku sudah siap, sudah sangat siap untuk bertemu Ertho. Bahkan, sebelum ini pun aku siap.
Tak terbayang bagaimana esok ketika aku melihatnya lagi untuk pertama kali setelah bertahun-tahun terpisah. Rasanya, ingin segera berangkat dan menginjakan kaki di stasiun kota itu. Kota penuh kenangan, antara aku dan Ertho."Rin, udah siap?"
"Siap!!"
"Jangan lupa bawa jaket, dan obat"
"Siap laksanakan"
"Sampai bertemu besok siang ya"
"Iya Ertho, sampai bertemu besok"
"Oiya, jangan lupa beri kabar jika akan berangkat"
Malam itu, aku tidur tapi tidak nyenyak. Aku pikir hal itu disebabkan karena aku tidak sabar ingin segera berangkat.
"Cukup aku dan Ertho yang tahu perihal kebahagiaan ini, dan untuk kalian: 'Selamat mencipta bahagia versi kalian' Hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
RomanceUntuk sekedar mengenang kisahku dengannya dan menunggu titik temu setelah perpisahan itu. Cerita ini kubuat sebagai penguat hari-hariku ketika aku merindukan Ertho. Aku sebenarnya tak pernah mau merindukan dia, aku selalu ingin di dekatnya, namun...