Beberapa bulan menjalani hubungan jarak jauh, Ertho memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
JANGAN BERTANYA,APAKAH AKU BAIK-BAIK SAJA SAAT ITU?!
Rasanya saat itu aku tak percaya, Ertho begitu tega dan dengan mudah melupakanku, bayangkan saja kita sudah sangat lama dekat dan tiba-tiba dia mengakhiri hubungan dengan alasan yang sangat basi bagiku yaitu karena ia tak tahan LDR!
"Apa salahnya LDR?" Ingin rasanya berteriak di telinganya bahwa aku sangat benci dia saat itu.
Hari-hariku menjadi sepi tanpanya, tanpa kabar darinya, tanpa kepeduliannya lagi, tak ada yang menemaniku ketika aku sedang merasa sepi, aku jauh dengannya dan saat itu rasanya semakin jauh dan hampa.Aku menangis setiap hari, setiap malam, selalu saja teringat jelas kisahku ketika sedang bersamanya.
Ertho jahat, meninggalkanku yang benar-benar tulus padanya.
Hal yang membuatku sangat sedih adalah, ia memiliki kekasih baru beberapa hari setelah putus denganku.Mudah sekali ia melupakanku, mencari pengganti untuk mengisi hari-harinya, aku yang selama ini sangat dekat dengannya, aku yang sangat peduli dengannya namun harus tersingkir oleh orang lain yang jauh lebih sempurna bagi Ertho.
"Bukankah cinta tak pernah mencari yang sempurna melainkan saling menyempurnakan?"
Saat itu seluruh harapan dan mimpiku hancur begitu saja, aku berusaha mencintai orang lain namun nyatanya sulit dan aku tak bisa jatuh cinta dengan yang lain.
Ertho tak pernah tahu betapa rapuhnya aku saat itu, namun aku selalu mencintainya bahkan ketika ia melakukan hal yang begitu menyakitkan untukku.Sejak dulu aku tak pernah berhenti mencintainya, aku selalu mengingatnya bahkan ketika aku sedang tak ingin memikirkannya.
"Melupakanmu bukanlah pekerjaanku"
Ratusan hari aku lewati tanpanya, dan kau harus tahu bahwa saat itu kita seperti orang asing yang tak pernah saling kenal. Kita saling diam, dan menganggap bahwa kita adalah dua orang yang tak pernah bertemu. Namun, jauh di dalam hatiku aku masih sangat menyayangi Ertho.
Pada akhirnya aku terbiasa tanpa Ertho, dan aku memiliki kekasih baru, ku pikir itu satu langkah lebih baik dari sebelumnya ketika aku putus dari Ertho, dan pada saat itu aku sudah sedikit bahagia. Namun,beberapa bulan aku bosan! sepertinya aku tidak benar-benar mencintai kekasihku itu terlebih dia sangat cuek dan tak peduli padaku ya sudah aku putuskan saja dia.
"Cinta adalah kenyamanan, dan ekspresi diri yang muncul dari hati tanpa paksaan sedikit pun"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
Lãng mạnUntuk sekedar mengenang kisahku dengannya dan menunggu titik temu setelah perpisahan itu. Cerita ini kubuat sebagai penguat hari-hariku ketika aku merindukan Ertho. Aku sebenarnya tak pernah mau merindukan dia, aku selalu ingin di dekatnya, namun...