Perpisahan

279 9 0
                                    

2015,
Tahun paling menyedihkan untukku dan juga Ertho.

Kau tahu? Aku harus pergi meninggalkannya, bukan karena aku sudah tak cinta lagi, bukan juga karena keinginanku untuk meninggalkannya sendirian di kota itu, kota yang penuh kenangan, dimana angkasa juga menyaksikan setiap peristiwa manis yang terjadi padaku ketika bersama Ertho, tetapi keadaan yang mengharuskan kakiku melangkah pergi meninggalkan Ertho sendirian di kota itu.

Orang tuaku diharuskan pindah tugas untuk urusan pekerjaan ke kota lain, dan tentu saja hal itu mengharuskanku pergi bersama orangtuaku.
Aku tahu Ertho sedih, tapi bukan hanya dia saja yang merasakan kesedihan itu namun aku juga merasa sangat sedih ketika itu.

Seminggu sebelum aku pergi, aku dan Ertho bertemu di suatu tempat yang dulu sering kita datangi untuk bermain bersama, tempat penuh kenangan yang hingga saat ini masih terbayang jelas di pikiranku.

"Kenapa pindah?" Tanya Ertho padaku, aku tahu Ertho sangat kesal padaku, disisi lain ia juga sedih karena harus terbiasa tanpaku nantinya.

Aku dan dia mengobrol, membicarakan tentang rencanaku untuk pindah sekolah yang mengharuskanku meninggalkannya.

Tubuhku bicara seolah aku tak ingin pergi, bayangkan saja ketika kau sudah terbiasa hidup bersama seseorang lalu tiba-tiba kau harus mengakhiri semuanya, kau pikir itu menyenangkan?

Ertho memberikan sebuah lampion bertuliskan namaku dan namanya, dan aku sangat menyukainya, katanya itu adalah kenang-kenangan untukku.

Pertemuan di Februari itu sangat berbeda dengan Februari sebelumnya, ku pikir aku akan selamanya berada di dekat Ertho namun nyatanya aku harus pergi.

Pertemuan yang menyambut perpisahan, pertemuan yang sesungguhnya hanya menyisakan luka di hatiku dan juga di hatinya, Ertho seseorang yang baik yang rasanya ingin sekali ku genggam seumur hidupku.

'Setiap pertemuan ada perpisahan'
Kita berpisah, tetapi kita tetap menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

"Aku sangat menyayangi Ertho, tanpa jeda."

Setelah mengobrol lama, kita berdua pulang.
Dan sejak saat itu aku tak pernah bertemu dengannya lagi hingga detik ini.

"Ada yang bisa mendeskripsikan rinduku pada Ertho?"

JarakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang