Mungkin aku sudah berlebihan.
Terlalu cepat untuk cemburu.
Mungkin orang lain menganggapku terlalu posesif, dan mengekang. Padahal, kamu tidak tahu bagaimana rasanya mendengar ucapan 'hai' keluar dari bibir seorang yang kamu cinta tapi bukan ditujukan untukmu.Hal itu akan semakin menjadi ketika kamu menyadari bahwa orang lain itu adalah seorang yang cantik yang lebih darimu, lebih dari apa yang kamu miliki. Disitulah kamu merasa, 'dirimu bukan apa-apa lagi'.
Pagi itu, ketika aku mencari tahu tentang apa yang aku curigai, dan benar! Ternyata semua pikiranku tentang perempuan yang merebut perhatianmu benar adanya. Entah sejak kapan hatimu terbagi, aku tidak tahu bagaimana bisa kamu begitu dekat dengannya. Aku cemburu. Jika menurutmu ini salah, maaf.
Semua sudah kumaafkan, sudah tidak ada lagi perasaan yang mengganjal, aku sudah lega. Meskipun awalnya kamu menutupi dan aku tahu semuanya tanpa kamu beri tahu. Tapi aku lega karena kamu masih mau denganku, bukan dengan dia, padahal terlihat jelas dia lebih cantik, lebih sempurna.
"Maaf. Untuk cemburu yang terlalu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak
RomanceUntuk sekedar mengenang kisahku dengannya dan menunggu titik temu setelah perpisahan itu. Cerita ini kubuat sebagai penguat hari-hariku ketika aku merindukan Ertho. Aku sebenarnya tak pernah mau merindukan dia, aku selalu ingin di dekatnya, namun...