05 | Perasaan Aneh?

2.3K 101 3
                                    

"Makasih kak," katanya, tersenyum manis.

Berdehem sebentar, cowok bernetra hitam pekat itu mengangguk sekali. Bersiap menancap gas motornya, tangan kekarnya di cekal Eisha. Ken menatap cekalan tangan tersebut. Bergantian menatap gadis di hadapannya.

Tatapan keduanya beradu. Membuat Ken, terhipnotis sesaat, saat netra cokelat gelap itu menatapnya teduh. Kurang lebih 10 detik, ia tersadar. Berdehem pelan, cowok itu memalingkan wajahnya. Menatap lurus ke depan.

Jantungnya tiba-tiba berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Membuat wajahnya, seketika memerah sampai ke telinga, "Kenapa?," tanyanya datar, mencoba menetralisir degupan jantungnya.

Ada apa ini? Kenapa perasaan aneh itu muncul? Hanya karena gadis di hadapannya memegang tangannya, wajahnya sampai memerah? Ayolah, ini benar-benar tidak lucu!

Rasanya, seperti ada sengatan listrik saat jari lentik itu memegang tangannya. Benar-benar aneh. Untung saja, saat ini ia tidak melepaskan Helm-nya. Jika tidak, gadis di hadapannya itu akan menertawainya.

Melepaskan cekalannya, Eisha lagi-lagi tersenyum manis. Membuat cowok itu tidak tahan untuk tidak melihat senyuman manis itu, "Makasih udah datang nolongin Leta," ucapnya tulus, membuat Ken lagi-lagi mengalihkan pandangannya ke depan.

Sial! Lagi dan lagi, jantungnya berdetak dengan cepat. Netra cokelat milik gadis di hadapannya membuatnya tidak ingin berpaling.

Sial! Gue kenapa sih? Batinnya frustasi.

Menghela nafas pelan, ia kembali mengangguk. Kemudian, menancap gas motornya. Meninggalkan Eisha, yang masih setia berdiri di depan rumahnya.

Memastikan bahwa cowok tersebut benar-benar sudah menghilang dari pandangannya, gadis bertubuh mungil itu melangkahkan kakinya. Memasuki halaman rumah bertingkat di hadapannya.

Membuka pintu utama, ia mendadak membeku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuka pintu utama, ia mendadak membeku. Mendapati sang kakak, berdiri tak jauh darinya. Menatapnya dengan tatapan tajam, "Pulang di anter siapa lo?," tanyanya mengintimidasi, melipat kedua tangannya.

Eisha menundukkan kepalanya. Enggan menatap sang kakak. Ia terlalu takut untuk menerima semuanya. Menerima kenyataan bahwa kakaknya telah berubah.

"GUE NANYA, ITU DI JAWAB!!!" Bentakan keras itu, membuat gadis itu terkejut, semakin menundukkan kepalanya dalam.

Menjambak rambut panjang tersebut dengan kuat, membuat Eisha mau tidak mau harus mendongakkan kepalanya secara paksa. Ringisan kecil pun lolos dari bibir mungilnya, "L... Lepas kak," lirihnya, memohon.

KenSha [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang