KenSha [Tahap Revisi]

15 | Insiden Kantin

"Lo habis dari mana, sama si kulkas?" Tanya gadis berambut pendek berwarna biru gelap tersebut, begitu penasaran. Pasalnya, sampai bel pelajaran jam kedua berbunyi pun, gadis berambut panjang berwarna cokelat gelap itu tak kunjung ke kelas. Untuk mengikuti, pelajaran Bahasa Indonesia. Membuatnya harus berpikir keras mencari alasan, ketika Ibu Wati menanyakan keberadaan gadis itu.

"Sha! Lo denger gue, nggak sih?" kesalnya, seraya menepuk punggung tangan Eisha sedikit keras. Bukan bermaksud ingin menyakiti. Hanya saja, sedari tadi gadis itu terlihat asyik melamun. Menatap kosong, semangkok bakso di atas meja. Membuat Leta jadi kesal sendiri karena pertanyaannya yang di abaikan.

Kedua gadis itu saat ini tengah berada di kantin, sejak lima belas menit yang lalu. Selama itu pula, Eisha hanya terdiam. Terlihat sibuk, dalam dunianya sendiri. Tatapan gadis itu pun terlihat kosong. Entah apa yang saat ini dia pikirkan, Leta tidak tahu, "Hah?," linglungnya, menatap Leta bingung. Sontak saja, gadis itu menatap datar Eisha. Sahabatnya ini, mengapa jadi bego begini?

"Lo kenapa sih, Sha? Sejak lo habis ketemu Ken tadi, lo ngelamun mulu. Ada apa? Ken lakuin aneh-aneh sama lo?," cerocosnya panjang lebar, terlampau kesal pada gadis di depannya itu.

Eisha menggeleng dengan cepat. Menyanggah tuduhan Leta terhadap Ken. Apaan? Tidak mungkin cowok itu akan macam-macam padanya, "Nggak. Jangan nuduh sembarangan, Ta," tukasnya.

Gadis bernetra hitam sedikit abu-abu tersebut menghela nafasnya kasar. Mencoba meredam, kekesalan yang hampir seratus persen menguasai dirinya. Ia menatap Eisha. Mencoba bersikap tenang pada gadis itu, "So What Are You Doing, Eisha?," geregetnya, "Lama-lama kesel juga gue kalo kayak gini mah," sambungnya.

Baru saja akan membuka suara, seseorang telah menyeruakkan namanya terlebih dahulu. Membuat Eisha, mengurungkan niat. Secara kompak, kedua gadis tersebut menoleh ke sumber suara. Menatap sang pemilik, "Ngapain lo ke sini?," ketus Leta. Ia menatap tajam cowok, yang sesuka hati duduk di samping sahabatnya itu.

"Why? Lo keberatan?," tantangnya, menaikkan sebelah alis, "Eisha aja nggak masalah," santainya, tersenyum mengejek. Sontak saja, gadis bernetra hitam sedikit abu-abu tersebut, menggebrak meja cukup kuat. Sehingga, mengundang tatapan dari para siswa siswi, "MAU LO APA SIH, BANGSAT!!!," bentaknya, berapi-api. Dirinya tengah mati-matian menahan emosi saat melihat kehadiran Rei. Tetapi, cowok itu malah memancingnya. Memang dasarnya, cowok itu tukang rusuh.

Rei bangkit. Di ikuti, Eisha. Gadis itu sangatlah terkejut. Melihat Leta yang saat ini berada dalam Mode murka, membuat tubuhnya bergetar hebat, "Leta," cicitnya, terdengar seperti bisikan. Dirinya sangat ketakutan. Ini pertama kalinya ia melihat sahabatnya semarah itu.

"Selow. Gue ke sini nggak ada niat ngajak ribut," balasnya, mengangkat kedua tangan ke udara. Ia terkekeh kecil. Sepupu musuhnya ini, mudah sekali tersulut emosi jika bertemu dengannya, "Gue ke sini, cuman mau PDKT sama sahabat cantik lo ini," lanjutnya, memegang dagu Eisha. Kemudian, mengedipkan sebelah mata, bermaksud menggoda.

Bugh...

Pukulan keras yang menghantam kuat rahang Rei, membuat cowok itu tersungkur. Mengundang pekikan histeris, dari siswi-siswi yang sedari tadi asyik, menonton drama tersebut. Eisha mundur beberapa langkah. Saat tangan kekar seseorang, menuntun tubuh mungilnya bersembunyi di balik tubuh tegap itu, "Get Those Filthy Hands Off My Girl, Motherfucker," jelasnya, memperingati.

Mendengar hal itu, sontak saja membuat orang-orang yang berada di dalam kantin, terpekik heboh. Apa tadi? Mereka, tidak salah dengar kan? Seorang Agler Kendrick Galaxy yang Notabene Most Wanted Sma Pelita, mengklaim Eisha sebagai gadisnya? Hal yang tak pernah terlintas dalam pikiran. Bagaimana bisa? Seorang manusia dingin macam Ken, jatuh pada pesona Zeline Zakaeisha? Memang sih, gadis itu cantik. Dan bila di sandingkan dengan cowok itu, sangat serasi. Tapi, ini berita yang mendadak. Bahkan di antara mereka, telah mendumel tidak jelas. Tak menerima, ucapan Ken beberapa detik yang lalu.