Gadis berseragam sekolah lengkap itu, meraih tas ransel yang ia letakkan di atas meja belajar. Memakai di pundak, mengambil sepatu di sudut kamar, mengenakan di kedua kaki.
Di raihnya Almameter abu-abu, ia mulai melangkah. Menuruni anak tangga satu persatu. Netra cokelat gelapnya mengedar. Menyapu setiap sudut rumah yang terlihat begitu sepi. Sepertinya, Anita sedang keluar. Sedang Fely, gadis itu pasti sudah berangkat sedari tadi, pikirnya.
Pagi ini, dirinya sedikit kesiangan. Ralat! Untuk yang kesekian kali, ia berangkat sekolah sedikit kesiangan. Semenjak hari kedua ia sekolah di Sma Pelita, Eisha yang mengambil alih semua pekerjaan rumah. Kecuali bagian memasak makanan. Bagian itu, tetaplah menjadi bagian Bibi Asih. Dan gadis itu, tidak boleh ikut campur.
Gadis berkepang dua itu, melangkah menuju pintu utama. Membukanya, ia sedikit terkejut. Menatap punggung tegap cowok yang sedang membelakanginya. Di tatapnya Intens, dengan kening berkerut. Siapa cowok di hadapannya ini? Apakah, teman Fely? Atau, pacar gadis itu? Di lihat dari seragamnya, sepertinya cowok itu satu sekolah dengannya. Meskipun tertutupi oleh Hoddie, namun Eisha masih bisa mengenalnya.
"Mm, maaf. Cari siapa, ya?" tanyanya, sedikit ragu.
Cowok ber-Hoddie hitam tersebut, membalikkan badan, saat gendang telinganya menangkap suara seorang gadis. Di tatapnya Eisha dari atas hingga bawah, yang mana kala membuat gadis itu tersenyum kikuk. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, "Lo Eisha?," tanyanya balik, tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.
Kening Eisha kembali mengerut. Menerka, siapa cowok itu? Mengapa ia bisa mengenalnya? Apakah sebelumya, mereka pernah bertemu? Di lihat wajahnya, wajah itu tampak tak asing. Sepertinya, Eisha memang pernah bertemu sebelumnya dengan cowok di depannya ini. Tapi, di mana mereka pernah bertemu?
Dengan kening yang masih mengerut, gadis itu mengangguk pelan, "I.., iya. Aku Eisha,"
Mendengar jawaban itu, membuat cowok itu tersenyum puas. Gadis di depannya ini, sangatlah cantik. Lebih cantik daripada Leta. Leta juga gadis yang masuk dalam kategori cantik. Namun, Eisha jauh lebih cantik dan terkesan imut. Mengulurkan tangan, ia memperkenalkan diri, "Gue Rei. Satu sekolah dengan lo," ujarnya.
Yap! Cowok ber-Hoddie hitam itu adalah Rei. Musuh dari seorang Agler Kendrick Galaxy. Entah hal apa, yang membuatnya menemui Eisha.
Gadis itu terdiam. Menatap uluran tangan Rei, yang masih menggantung di udara. Pikirannya masih melayang. Memikirkan, bagaimana cowok itu mengetahui namanya? Alamat rumah? Dan ada maksud apa ia mendatanginya?
"Gue juga sahabatnya Ken," lanjutnya, karena tidak mendapat respon apapun dari Eisha.
Mendengar nama Ken, ia jadi salah tingkah. Segera saja ia membalas uluran tangan Rei, dengan seutas senyum manisnya. Kenapa cowok itu tidak mengatakannya sedari tadi?
"Maaf kak. Aku.., nggak tau," ucapnya kikuk, membuat Rei terkekeh pelan, "Nothing. Just Relax," katanya, "By The Way, gue ke sini mau jemput lo," lanjutnya.
"Jemput aku?" beonya, dengan wajah menggemaskan miliknya. Membuat sebelah tangan Rei, Refleks mencubit pipi gadis itu.
Kaget? Tentu saja. Siapa yang tidak akan terkejut bila mendapatkan perlakuan seperti itu? Apalagi, Rei termasuk cowok tampan. Tapi jika di bandingkan, Ken jauh lebih tampan. Dengan wajah datarnya saja, sudah mampu membuat kaum hawa mengaguminya. Apalagi jika ia tersenyum. Sudah di pastikan, gadis-gadis di Sma Pelita akan pingsan melihatnya. Terkesan berlebihan memang. Aish! Lagi-lagi, nama cowok itu yang terlintas. Huft!
KAMU SEDANG MEMBACA
KenSha [Tahap Revisi]
Teen FictionPenasaran? Kuylah baca 😊 WARNING!!! PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!! Jangan lupa follow akun author :) #FirstStory28Oktober2018 #Sma_Pelita_Series_1 ♥♥♥ Namanya Eisha. Cantik? Yap! Imut? Apalagi. Gadis lugu yang saat ini berusia 17 tahun. Awalnya...