"Ceileh! Yang punya doi mah, udah beda. Udah bisa anter jemput tiap hari," ujarnya, seraya menaik turunkan kedua alis. Bermaksud menggoda, kedua remaja di depannya.
"Ceileh! Yang sering di tolak mentah-mentah mah, beda cerita. Tiap hari sakit ati," ejek Danial, seraya meniru ucapan Rio. Membuat raut wajah cowok itu, seketika berubah masam, "Untuk saat ini mungkin gue di tolak," lesunya, "Tapi gue yakin, besok-besok Thata bakal balas suka sama gue," sambungnya, antusias. Mengundang gelak tawa Danial, "Ngimpi!," kelakarnya.
Menatap Danial dengan sinis, cowok tersebut mengumpat di dalam hati. Sial! Sepertinya, sahabat laknatnya itu tengah meremehkannya sekarang. Baiklah, kita lihat saja nanti.
"Congratulations, bro. Wish You A Long-Lasting Relationship," ucap cowok memakai Headbed di kepala. Mengulurkan tangan, menjabat tangan sahabatnya, "Gue masih nggak nyangka. Cowok sedingin lo, bisa jatuh cinta juga," lanjutnya, di ikuti kekehan kecil. Merasa lucu, dengan ucapannya sendiri.
Ken mengangguk sebagai respon. Dalam hati, membenarkan ucapan sang sahabat, "Thanks," singkatnya, di balas anggukan sekali.
"Selamat buat lo juga, Sha," ujar Keano, beralih pada gadis di samping Ken, "Makasih, kak,"
"Gimana nih, Rio? Masa lo kalah sama Ken?" Sahut Danial, seraya menepuk pelan bahu sahabatnya itu. Menatap remeh, di ikuti seringai menyebalkan Khas miliknya. Alhasil? Membuat Rio kesal setengah mati. Rupanya, cowok itu sedang memojokkan dirinya, "Gue kan dah bilang tadi, kal..,"
"Halah! Bacot lo, taik!" Sela cowok itu, "Katanya Raja Gombal. Naklukin hati Cool Girl macam Septha aja nggak bisa," ledeknya, seraya menekan kata 'Raja Gombal' dan 'Cool Girl'. Dan berhasil, membuat cowok berambut cokelat tersebut, semakin kesal.
Menggeram marah, ia segera memukul kepala bagian belakang Danial. Yang mana kala, berhasil membuat sahabat laknatnya itu meringis sakit. Senyum kemenangan, tercetak jelas di bibir cowok itu. Berhasil meledakkan tawa Keano, yang sedari tadi menikmati aksinya.
"RIO BANGSAT!!! SAKIT ANJING!!!" Teriaknya marah, menatap kesal cowok di sampingnya. Serta berhasil, mengundang tatapan aneh dari siswa siswi, yang masih berada dalam area parkir.
Kelima remaja tersebut, memang masih berada dalam area parkir. Secara, mereka datang di waktu yang hampir bersamaan.
Bukannya merasa bersalah, Rio malah menatap Danial dengan polos. Cowok itu mengedip-edipkan mata seraya membulatkan mulutnya. Tak lupa, telapak tangan kekarnya yang turut ikut andil. Merapatkan di depan mulut, di ikuti wajah terkejut yang di buat-buat. Membuat Eisha yang melihat kelakuan cowok itu, sampai menggelengkan kepala pelan, "Temen kakak aneh," celetuknya, setengah berbisik.
Ken menoleh. Menatap gadisnya, dari samping. Di lihatnya, gadis berkuncir dua tersebut terlihat mati-matian menahan tawa. Sampai-sampai, ia harus menutup mulut dengan sebelah tangan. Takut-takut, jika Danial akan mengamuk, karena mengetahui, bahwa dirinya tengah menertawai cowok itu diam-diam.
"Eisha," panggilnya pelan. Membuat sang empu nama, sontak berhenti tertawa. Beralih, menatap Ken di sebelahnya, "Kenapa?," tanya gadis itu.
Ia menatap Ekspresi wajah bingung Eisha dengan, lamat. Membuat gadis itu, merasa salah tingkah. Dalam hati, dirinya bertanya-tanya. Hal apalagi, yang akan di lakukan kekasihnya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
KenSha [Tahap Revisi]
Teen FictionPenasaran? Kuylah baca 😊 WARNING!!! PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!! Jangan lupa follow akun author :) #FirstStory28Oktober2018 #Sma_Pelita_Series_1 ♥♥♥ Namanya Eisha. Cantik? Yap! Imut? Apalagi. Gadis lugu yang saat ini berusia 17 tahun. Awalnya...