[4] Meet

2.3K 199 0
                                    

Ya tuhan.. Kenapa rasanya kayak mau ketemu hantu aja?

"Penonton sekalian, yang kita tunggu-tunggu telah tiba! please welcome, Iqbaal Ramadhan! Vanesha Prescilla! and others Dilan cast!"

Deg!

(NamaKamu) melewatkan satu degupan jantungnya ketika melihat seorang lelaki berjalan sambil melambai-lambaikan tangannya yang diakhiri dengan kiss bye sebelum ia hendak duduk di tempat yang telah disiapkan.

'Baal..'

Lagi-lagi (NamaKamu) tersenyum sedih melihat Iqbaal yang sekarang sudah ada di depan sana.

Tanpa diduga, Iqbaal seakan melihat kearah (NamaKamu) duduk sekarang seperti merasa terpanggil. Padahal (NamaKamu) hanya menggumamkan namanya di dalam hati.

(NamaKamu) membulatkan mata ketika sadar yang sedang diperhatikannya sekarang memperhatikannya balik. (NamaKamu) langsung mengalihkan pandangan kaget. Entah kenapa dia takut Iqbaal akan mengenalinya.

"Kenapa?" Hanif bertanya (lagi)

"Gapapa, aku kelilipan" Ucap (NamaKamu) sambil langsung mengucek-ngucek matanya yang padahal gak kenapa-kenapa itu.

Dengan keberanian yang sedikit menciut (NamaKamu) kembali melihat kearah para cast film Dilan yang sudah lengkap. Disana terlihat Iqbaal yang tengah menggoda Vanesha dengan mencubit pipinya ringan lalu mengejek Vanesha yang pipi nya sedang merah. 'Kok sakit?' Gumam (NamaKamu).

"Aduu tambah bikin baper ajasi dua sejoli ini" Ucap sang host "Ya gak si penontoonn?"

"Iyaa aahh!!" Teriakan penonton terdengar nyaring ditelinga (NamaKamu). Ya memang (NamaKamu) juga mengakui bahwa Iqbaal terlihat cocok bersanding di sebelah Vanesha.

"Abis baper nonton filmnya eh ngeliat langsungnya mereka kayak gini tambah-tambah aja deh aahh" Seru host nya lagi membuat suasana seisi studio makin ramai.

"Abis Shasa lucu sih!" Ucap Iqbaal sambil tersenyum manis ke Vanesha membuat seisi studio berteriak histeris.

"Apasih kamu!" Balas Vanesha memukul bahu Iqbaal malu-malu.

Hanif mengelus punggung tangan (NamaKamu) yang tidak ia pakai untuk mengucek matanya. (NamaKamu) refleks melihat kearah Hanif, Hanif yang merasa di tatap langsung tersenyum sehangat mungkin kepada (NamaKamu).

"Aku beruntung punya kamu" Ucap Hanif sambil terus memamerkan senyum hangatnya.

(NamaKamu) ikut tersenyum namun bukan senyum hangat. Lebih ke senyum tidak enak kepada Hanif. 'Maafin aku Nif, aku belum bisa bales perasaan kamu kayak perasaan kamu ke aku'

💫

Nama gue dipanggil, setelah kurang lebih 20 menit lalu gue sampe di salah satu pusat perbelanjaan tempat acara nobar film gue dilaksanakan.

Gue berjalan dengan santai sambil melambaikan tangan menyapa penonton yang udah mengapresiasi kerja keras gue. Gue sangat berterimakasih sama mereka. Gue gak nyangka kalo kerja keras gue bakal disambut dan diterima baik sama banyak kalangan.

Gue berenti tepat di depan bangku yang udah disiapin panitia. Memberi kiss bye kearah penonton sebagai tanda terimakasih gue ke mereka semua. Mereka berteriak histeris. Gue melihat semua orang dari sisi ke sisi. Tapi di satu titik mata gue bertemu sama seorang gadis. Cuma beberapa detik sampe dia nunduk ngalingin mukanya. Mungkin karna kaget gue ngeliat dia. Tapi, ada yang gak beres. Gue ngerasa familiar sama muka itu. Kayak mirip siapa ya? Gue berusaha buat nginget-nginget beberapa temen gue. Gue berpikir mungkin dia mirip sama salah satu temen gue makanya gue ngerasa familiar sama muka itu. Tapi, gue gak berhasil menemukan siapa temen gue yang mirip dia. Gue lebih ngerasa, gue pernah kenal sama dia.

Untittled ✖️ IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang