Iqbaal memberhentikan mobilnya tepat di dalam garasi sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun Iqbaal sendiri begitu menyukai interior yang terkesan lampau. Iqbaal melepas seat belt yang terlingkar di tubuhnya. Ia melihat ke samping kirinya, terlihat dengan jelas wajah teduh gadis yang menghabiskan waktu bersamanya. Ia begitu bangga ia dapat membuat tangisan gadis itu sebelumnya dengan beribu kebahagiaan yang berlebih-lebih lagi.
Iqbaal tersenyum melihat wajah teduh gadis itu dengan mata yang tertutup, beranjak ingin membangunkannya, namun terasa tak tega. Akhirnya ia keluar dari mobil ini duluan, membuka pintu sebelah dimana gadis itu tertidur di dalam mobil, membuka seat belt yang melindungi tubuh mungil gadis ini, lalu bergerak untuk mengangkat gadis ini kedalam gendongannya. Tetap berusaha untuk tak membangunkan gadis ini.
"Nghhh, Baal"
(NamaKamu) sudah berada di dalam gendongannya. Namun seberusaha apa Iqbaal tadi untuk tak mengusik tidur gadis ini ternyata percuma.
"Sstt sstt! Tidur lagi, tidur lagi.." Iqbaal berkata dengan pelan, seperti ingin menidurkan anak bayi.
Plak!
Ok, bisa kita simpulkan bahwa (NamaKamu) nantinya akan sering kdrt ketika sudah menikah:)
"Aww!"
"Turuninn!"
Iqbaal langsung patuh menurunkan (NamaKamu) dengan perlahan. Tak ingin membuat gadis ini kesakitan meskipun ia sendiri kesakitan karna gadis ini.
"Galak banget, wuu!" Ucap Iqbaal sambil manyun.
"Lagiaaan ngapain gendong-gendong gitu, coba?!"
Ceklek!
"Leee?"
Suara pintu terbuka dan suara seorang wanita paruh baya memberhentikan keributan kecil kedua insan ini.
"Ale, bukan?" Ucap wanita yang sekiranya berumur 70 tahunan sambil membenarkan kacamatanya dan menyipitkan mata seperti ingin memfokuskan pandangannya.
"Eyaang utii!" Seru Iqbaal langsung berhambur memeluk wanita tua itu.
"Ini eyangnya Iqbaal?!" Gumam (NamaKamu) kaget.
Padahal selama perjalanan hingga ia tertidur tadi, dirinya ini sangat bersemangat ingin bertemu dengan eyangnya Iqbaal itu. Namun kenapa ketika sudah ada dihadapannya malah ia grogi seperti ini?
"Yaallah Leee, kamu tuh ya! Malem-malem toh gak ngabarin tiba-tiba berisik depan rumah eyang!" Ucap Eyangnya sambil berusaha mengelus pipi Iqbaal yang sudah lebih tinggi darinya.
"Bawa temen, Le?" Tanya Eyang Iqbaal lagi.
"Oh, iya! (Nam)! Sinii!" Iqbaal menarik (NamaKamu) ringan.
Dari yang ia rasakan, tangan (NamaKamu) bergetar sekarang. Iqbaal menahan tawanya menyadari bahwa gadis ini sedang grogi sekarang.
"Aku disini" Bisik Iqbaal tepat di telinga (NamaKamu) yang terdengar sangat lembut.
"Loh, loh, perempuan, Le?"
"Iya eyang, hehehehe"
"Waah kamu tuh masa anak gadis dibawa malem-malem gini!" Omel Eyang.
"Justru karna udah malem, jadi Iqbaal sengaja kesini mau nginep aja"
"Siapa namanya, Le?"
Iqbaal mengkode (NamaKamu) untun mengenalkan dirinya. Dengan gugup (NamaKamu) maju satu langkah, kemudian mengecup punggung tangan Eyangnya Iqbaal.
"(NamaKamu), eyang, temen Iqbaal"
"Ouu temen ya.. Sok atuh deh masuk!" Ajak Eyang yang langsung dituntun Iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untittled ✖️ IDR
FanfictionJika saya memang hanya dapat bertemu kamu didalam mimpi, dapatkah saya berdoa agar saya tak terbangun lagi? #1 in Iqbaal 2/01/19 #1 in CJR 7/02/19 #2 in iqnam 10/05/20