35.4 Is that You? (Memories)

5.7K 292 29
                                    

Jangan lupa tekan ⭐️ ya sebelum membaca..

Enjoyyyy 💜

🎧 If you're not the one - Daniel Bedingfield

———————————

Ella berjalan cepat di lorong kampusnya yg sudah ramai akan para murid tersebut. Sesekali Ia menabrak seseorang karna jalannya yang terkesan tergesa-gesa dan membuat beberapa orang menatapnya dengan rasa kesal dan heran. Namun, hal tersebut tidak membuat Ella melambat dan berhenti, Ia tetap berjalan menyusuri lorong yang sesak itu dengan langkah cepat sambil memegang gelang ditangannya erat, seakan ada yang ingin merampas gelang itu darinya. Mata Ella mencari sosok yang sudah memenuhi kepalanya dari kemaren, yg membuat Ia tidak bisa tidur, membuat Ia tidak nafsu makan bahkan membuat dia hari ini pergi ke kampus diantar oleh supir agar sampai lebih cepat.

Setelah beberapa menit mencari, sosok itu tertangkap oleh matanya sedang bersenda gurau dengan beberapa temannya. Ella memerhatikan dengan lekat, seakan ingatannya tentang masa kecilnya akan segera kembali hanya dengan menatap sosok itu lamat-lamat. Namun, semua itu hilang karna betapa kagetnya Ella, sosok itu pun membalas tatapannya, mata mereka bertubrukkan. Ella tercekat, antara malu dan tidak tau akan memulai dari mana karna ketahuan sudah diam-diam menatapnya. Semua kata-kata yang sudah Ia siapkan dari rumah seakan hilang ditiup angin setelah sosok itu tiba-tiba datang menghampiri.

"Hai.."
Sapanya kepada Ella. Ella menundukkan kepala dan merasa bodoh sekaligus malu.

"Kamu yang kemarin nabrak aku didepan kampus kan? Maaf aku belum tahu siapa namamu?"
Sosok tersebut menjulurkan tangannya ke arah Ella disertai sorakan dari beberapa temannya dibelakang. Ella tetap menunduk, seakan tubuhnya saat ini berubah menjadi kaku seperti patung. Namun tiba-tiba tangannya dipegang dan disatukan oleh tangan yg lain. Ella tercekat dan mendongakkan kepalanya. Sosok tersebut yg meraih tangannya dan tersenyum ramah ke arahnya. Senyum manis yg belum Ella lihat dari pria manapun, membuat seolah-olah waktu berhenti berdetak saat itu juga.

"Tidak boleh menyia-nyiakan tangan orang yg ingin kenalan."
Lanjutnya. Membuat Ella terdiam dan tanpa Ella sadari gelang yang Ia pegang kuat-kuat terjatuh.

"Hmm?"
Sosok tersebut melihat ke arah kaki Ella dan mengambil gelang itu. Ella tetap terdiam dan merutuki sifatnya sekarang.

Kemana kata-kata yang sudah kamu rangkai dari kemaren Ella! Kemana?! - Batinnya merutuki.

"Ini gelangku bukan? Aku mencarinya dari kemaren, aku kira hilang. Gelang ini berarti sekali untukku. Kamu kesini untuk mengembalikan gelang ini?"
Tanyanya. Ella hanya menganggukkan kepala.

"Terimakasih.."
Balas sosok itu disertai senyuman.

"Itu gelang apa?"
Tanya Ella tanpa sadar.

Akhirnya suaramu kembali Ella - Batinnya.

"Aku akan beritahu kalau kamu pun mau memberitahu namamu."
Jawab sosok itu sambil tersenyum kearah Ella. Yg membuat Ella susah untuk menahan salivanya.

"Aku Ella."

"Hai Ella, Aku William. Dan gelang ini adalah gelang persahabatan yg sangat berarti untukku. Makasih ya sudah mengembalikannya."

————————————————

Setelah pertemuan mereka, Ella dan William menjadi akrab. William yg sering menyapa Ella, membuat Ella nyaman berada dekatnya. Ella percaya bahwa dialah sahabat kecilnya. Ella belum memberitahu William tentang masa kecilnya, karna Ia yakin William lah orang yg Ia cari. William selalu melindunginya, selalu membuatnya tersenyum dgn sifat konyol lelaki itu.

My Beloved LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang