Misi Kelima : Festival di Istana

103 8 4
                                    

Riuh tepuk tangan menggema memenuhi aula utama istana COSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riuh tepuk tangan menggema memenuhi aula utama istana COSA. Mereka, para bangsawan dan tamu kerajaan dengan suka cita menyambut kedatangan sang tuan rumah yang kini tengah berjalan keatas mimbar, tempat singgasana kerajaan berada.

Dengan penuh kewibawaan, Lelaki itu berjalan tenang sambil melempar senyum kecil yang terlukis di ujung bibirnya. Rambut gelapnya terpangkas rapi, dengan rahang tegas dan hidung mungil.

Walau sebuah eyepatch menutup sebelah mata, hal itu tidak sedikitpun memudarkan Kharisma sang Raja muda.

Raja Cieru, Penguasa tertinggi kerajaan COSA.

Dibelakang ia berjalan, telah berbaris rapi 4 orang menteri dengan seragam penuh pangkat berbintang. Terdiri dari 3 laki-laki dan seorang perempuan.

Mereka adalah orang-orang yang terpilih, paling terlatih, sangat loyal terhadap Cieru dan COSA. Merekalah sang pengendali keamanan tertinggi kerajaan yang menjadi utusan langsung dari sang Raja.

Raja Cieru telah mencapai singgasa.

Perlahan ia berbalik, menghadap kepada para tamu undangan yang berdiri sembari bertepuk tangan untuknya.

Raja Cieru kembali tersenyum, kemudian menunduk sedikit sebagai bentuk hormat. Para tamu yang tertegun mulai memelankan tepukannya, memberi ruang kepada sang Raja untuk menyampaikan beberapa patah kata.

"Selamat malam untuk para tamu kerajaan COSA yang saya hormati. Terimakasih atas kesediaannya menghadiri undangan dari kerajaan kami." Raja Cieru berucap dengan suara lembut dan dalam, membuat para putri disana semakin menggila.

Maklum, usia sang Raja sekarang baru menginjak 24 tahun, kurang lebih seumuran dengan para putri kerajaan seberang.

Cieru kembali tersenyum sembari melihat beberapa orang yang tampak terkagum atas dirinya yang kini berdiri diatas mimbar. Siapa lagi jika bukan para bangsawan, mereka tampaknya memberikan respon positif ketika mendapat kesan pertama dari Raja Cieru.

"Pesta ini merupakan peringatan kepada awal pembentukan negara COSA. Menjadi simbol dari sebuah awal yang baik, awal yang baru, awal bagi kita semua dalam satu harmoni didalam ikatan perdamaian antar kerajaan."

"Saya sebagai seorang yang diberi mandat atas tahta kerajaan, akan bersumpah untuk selalu mengabdikan diri, pikiran dan jiwa untuk keselamatan Negara ! Semoga Kerajaan kita akan selalu dilimpahkan atas Berkat, Kebaikan dan Keajaiban dunia!"

Raja Cieru langsung dibanjiri sorakan gembira diiringi dengan tepuk tangan meriah dari para tamunya. Ia tersenyum kecil, kemudian memberi isyarat kepada para pemusik istana untuk mulai melantunkan lagunya.

Suara terompet menjadi simbol dari dimulainya pesta kerajaan. Para tamu langsung menepi, memberi ruangan bagi para penari-penari istana dan pemeran sirkus yang hendak melakukan pertunjukan.

GURO : The Girl, Prince and Sleeping StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang