Misi Ketiga : Buku Usang

103 7 2
                                    

Setelah mendapatkan bocoran informasi oleh Chio, Keiko langsung melancarkan misinya untuk mencari data tentang kerajaan. Untunglah dia lihai dalam memanipulasi kata, jadi Chio sama sekali tidak menyadari rencana Keiko berikutnya. 

Malam ini, festival kerajaan akan diselenggarakan tepat pukul 20.00. Ini kesempatannya untuk menyusup masuk.

Kapan lagi akan ada begitu banyak orang di istana pada satu malam ?

Penjagaan di istana akan lebih mudah untuk dimanipulasi oleh penyusup. Dia tak boleh menyia-nyiakannya.

Keiko berjalan dengan sangat tenang, mengendap-endap sembari memperhatikan keadaan sekitar antara ruang - ruang yang terhubung sampai ke perpustakaan keluarga Tuan Bach.

Ia sampai di ruang pertama. Dari pojok pintu, ia mengintip kedalam ruang makan. Tampaknya setelah makan malam mereka bersama, piring-piring sudah dibereskan dan tidak ada lagi orang yang di dapur.
Keiko sedikit menghela nafas. Satu ruangan aman.

Ia lanjut berjalan ke ruang kedua, ruang keluarga. Disana hanya terdapat sebuah karpet cokelat tua dengan TV dan sofa usang diatasnya. Dan seperti ruang sebelumnya, ruang ini juga tampak sepi dan tenang.

Keiko mempercepat langkahnya dengan sedikit berjingkat. Ia melintasi beberapa ruang seperti ruang kerja tuan Bach, kamar mandi, kamar tidur dan ruang penyimpanan stock barang seperti gudang.

Hanya ada Chio yang tengah menggunakan kamar mandi, Keiko tetap tidak bisa menemukan keberadaan Tuan Bach.

Ia meneguk ludah gusar. Kini Keiko telah sampai di depan pintu perpustakaan kecil Tuan Bach.

Keiko menempelkan telinganya di pintu, mencoba mendengarkan suara didalam.

... sunyi ...

Keiko tidak mendengar apapun. Mungkinkah ruangan itu juga kosong ?

Keiko mencoba mengetuk pintu pelan.

Tok ... Tok ... Tok...

..tidak ada sahutan..

"Kurasa aman.."

Keiko memutar knop pintu itu perlahan. Kemudian mendorongnya sembari memperhatikan keadaan sekitar.

Ruang baca sederhana milik Keluarga Tuan Bach. Sebuah ruangan yang tidak terlalu luas dengan nuansa cokelat tua yang klasik.

Terdapat 3 buah rak buku yang menempel pada dinding. Ukurannya cukup besar.

1 rak yang lebih kecil disudut ruangan.

Sepasang kursi dan meja dengan lampu baca disebelahnya serta perapian yang tidak dinyalakan.

Keiko teringat, dulu dia dan Chio biasa dibacakan buku cerita didekat perapian ketika musim dingin datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keiko teringat, dulu dia dan Chio biasa dibacakan buku cerita didekat perapian ketika musim dingin datang.

Mereka tertawa riang sembari menikmati susu cokelat hangat, menyimak cerita dan terkadang terkejut ketika Tuan Bach dengan sengaja menaikkan volume suara mengikuti alur cerita yang ia baca.

GURO : The Girl, Prince and Sleeping StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang