Dokter bilang sangat sempit kesempatan untuk Jungkook sadar secepat nya, apalagi mengenai lukanya yang membuat dokter ragu bila Jungkook mampu melewati masa komanya.
Saat ini pria itu sedang koma rumah sakit, usai Haneul nyaris menghabisi nya. Tangannya patah, dan ada beberapa tulang rusuknya yang patah juga, bukan hanya itu, tapi Jungkook juga mendapati luka yang lumayan di wajah dan tubuhnya.
Wajahnya penuh dengan lebam dan bibirnya robek sedangkan tubuhnya penuh dengan cakaran serigala.
Jimin yang kedapatan telat menolong adiknya itu kini merasa menyesal, setelah hal yang sama pernah terjadi pada Seulgi kini harus di alami oleh adiknya yang sama sekali tidak Seharusnya koma sekarang.
“Aku gagal!“ suara Jimin frustasi.
Seulgi lalu melirik ke arahnya, gadis itu berusaha menenangkan Jimin yang hilang arah begitu mengetahui kalau sang adik koma di ruangan UGD.
“Tidak Jim,“ Seulgi mengelus-elus pundak pria itu.
Jimin mendesah kasar lalu mengacak-acak rambutnya, “Untuk yang kedua kalinya aku gagal, Aku tidak mau kehilangan Jungkook seperti aku kehilangan mu dulu.“
JLEB
Mendadak hati Seulgi mencelos, bola matanya lekat menatap wajah Jimin. Rupanya Jimin sampai sekarang masih terus menyesali kegagalan nya, ya saat itu Jimin datang terlambat untuk menyelamatkan Seulgi ketika gadis itu di habisi oleh vampir Oh. Dan sejak saat itu Jimin selalu menyalahkan dirinya atas kepergian Seulgi.
“Maaf karena aku telat menolong mu waktu itu, maaf karena aku terlambat dan maaf karena aku gagal.“ Jimin meremas kedua tangan gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca.
Seulgi menarik nafas panjang, iris matanya mencoba menatap lekat pria di hadapannya. “Tak apa, semuanya telah berlalu dan aku sudah menerima nya. Kau tidak salah Jim, malahan aku harus berterimakasih karena kau masih mengkhawatirkan ku hingga saat ini.“ gadis itu mengembangkan senyum ke arah Jimin seolah senyuman itu adalah penyemangat baginya.
Dua detik selanjutnya Jimin langsung menarik tubuh gadis itu ke dalam dekapan nya, “Jangan pergi lagi, tetaplah di sisiku seperti dulu, tenangkan aku jika hatiku resah dan beri aku semangat bila rasa putus asa menyelimuti ku.“ Jimin semakin mengeratkan pelukannya, tubuh nya seperti ingin jatuh dan pikiran nya kalut tentang Jungkook.
Seulgi yang merasakan tubuh Jimin lemas itupun langsung menepuk-tepuk punggung Jimin layaknya menepuk pantat bayi, “Hei tenanglah, kemana Jimin yang kuat eoh? Jungkook pasti bisa melewati masa komanya.“ suara Seulgi terdengar menenangkan bagi Jimin.
}{
Sekali lagi Chanyeol menghela nafas frustasi, tangan mengacak-acak rambutnya yang tak gatal karena ia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi tengang saudarinya, Wendy.
Gadis itu benar-benar gila, pikirannya.
Tangannya lalu mencengkram erat tangan saudarinya dengan tatapan tajam seperti ingin membunuh, “Kalau saja kau tidak sekongkol untuk membunuh Ji Eun, aku pasti tidak akan membakar jasad ayah!“
Bola mata Wendy seketika membelalak, hatinya mencelos dan rasanya sangat sakit saat mendengar perkataan Chanyeol tadi.
Benaknya berusaha menepis ucapan saudara nya itu, ia rasa Chanyeol hanya bergurau tentang itu. Sebenci apapun Chanyeol pada ayahnya tapi Wendy yakin kalau pria itu tak akan berani membakar jasad ayahnya.
“Bohong! Kau hanya bercanda 'kan?!“ kini Wendy menarik kerah pakaian Chanyeol dengan nafas tercekat.
Chanyeol mencebikkan mulutnya, “Kau tau? Karena kegilaan mu kita bertiga sepakat untuk membakar jasad ayah dan menyebar abunya di laut.“
KAMU SEDANG MEMBACA
The werewolf ✓
Werewolf[meskipun cerita ini sudah selesai, tapi tolong berikan vote dan komen nya] [Masih terdapat sedikit typo, dan akan di perbaiki secepat nya] Mungkin jika bukan malam itu mereka tidak akan bertemu- Kisah seorang gadis yang begitu percaya kalau werewol...