CHAPTER-17

2.2K 268 8
                                    

Jungkook mengambil sebuah apel lengkap dengan pisau kecilnya di atas nakas, pria itu berjalan menghampiri Ji Eun yang tengah berada di kasur dengan niat memberikan apel supaya gadis itu memakannya.

"Mau ku kupas tidak?" tanya Jungkook yang ikut duduk.

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum sekilas, "Boleh." jawabnya gadis itu dengan suara pelan.

"Baiklah akan kukupaskan untuk mu, berjanjilah untuk memakannya oke?" Jungkook seakan mengancam gadis itu supaya mau memakan apel yang akan ia kupas nanti, karena yang Jungkook tau adalah semenjak keluar dari rumah sakit Ji Eun jadi lebih banyak diam di kamar tanpa menyentuh makanannya sedikitpun. Rindu?

"Kau mengancam ku?"

"Tidak. Hanya bilang kalau kau harus makan apel ini. Kau sadar tidak sih kalau badan mu itu kurus? Kau seperti nenek peot. Ck!" Jungkook mencibir gadis itu hingga membuatnya mendengus sebal. Ayolah, padahal alasan Ji Eun tidak mau makan adalah karena menunggu Jungkook datang menjenguknya. Dan sekarang begitu ia datang menjenguk Jungkook malah mengatainya. Menyebalkan!

"Hei! Aku kan baru keluar dari rumah sakit jadi lidahku masih terasa pahit tau."

"Bukankah kau yang terlihat seperti kakek-kakek? Pasti rambutmu sudah ada ubannya kan makannya kau warnai? Ck!"

Cerocos Ji Eun seakan tak terima kalau ia di katai 'nenek peot' oleh Jungkook barusan, makanya kini ia keluar kan semuanya.

"Asalkan bukan warna pink ini kan? Hahaha."

Skak. Ji Eun tak mampu berkata lagi, mulutnya seketika terkatup. Sesekali ia mendecih sambil menatap Jungkook sebal, kalau ia sudah sembuh total rasanya ingin sekali ia memukuli pria itu dengan tenaganya.

"Ck. Menyebalkan sekali sih." Ji Eun memanyunkan bibirnya sehingga membuat Jungkook ingin tertawa namun ia sempat menahannya.

"Tapi aku ngangenin? Benar kan?" Ji Eun menahan senyum nya sedangkan Jungkook terus memandangi wajah gadis tersebut.

}{

Wendy hanya bisa memperhatikan rumah tua yang cukup besar dengan kandang domba di halaman belakang, melalui semak-semak gadis itu memperhatikan seorang gadis pemilik darah abadi.

Tak sendiri, Wendy di temani oleh ketiga saudaranya yang juga haus darah Ji Eun. Setelah mereka mengetahui kalau Seulgi berhasil meminum darah Ji Eun mereka pun merasa kecolongan dan untuk kali ini mereka tidak akan lengah. Setiap pergerakan gadis itu akan terus mereka awasi.

"Sial! Vampir itu sudah berhasil meminum darah abadi gadis itu, pasti kekuatannya akan lebih kuat dari kita." sesal Wendy dengan mata yang sesekali menyala.

"Kita lengah waktu itu. Andai kita melakukan pergerakan yang cepat." tambah Kai yang juga ikut mengintai Ji Eun dari balik semak-semak.

Namun Chanyeol yang saat itu mencium bau aneh dalam rumah Ji Eun, merasa kalau ada makhluk lain di sana. Lebih tepatnya bau seperti anjing basah yang sangat mereka benci, bau yang mereka maksud adalah bau serigala yang ada di dalam rumah tersebut.

"Biar ku tebak. Pasti ada si anjing basah di dalam. Jungkook?" tebak Chanyeol namun tepat, dia adalah pria yang sensitif akan bau termasuk darah. Chanyeol akan menjadi egois bila bertemu darah dan menjadi liar bila bertemu serigala.

The werewolf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang