Taehyung menatap aneh seorang gadis dari balik pintu, matanya menelaah penampilan aneh gadis tersebut yang serba hitam.
“Anda siapa ya? Apa ada mencari seseorang di sini?“ tanya Taehyung formal.
“Ada suatu hal yang ingin ku beritahukan tentang Ji Eun,“ gadis itu menghela nafasnya, mencoba memasang wajah serius supaya perannya terlihat lebih meyakinkan. “Dia kecelakaan.“ lanjutnya dengan nada serius.
Mendengar itu, seketika dahi Taehyung mengernyitkan dahi seolah belum paham. Dirinya terdiam beberapa detik untuk mencerna maksud dari ucapan gadis itu, “Apa maksud mu?“ sekali lagi Taehyung benar-benar belum paham.
“Saat ini Ji Eun tengah berada di ruangan UGD. Pada saat kejadian dengan cepat aku akan membawanya ke rumah sakit, jadi aku kemari ingin memberi tau bibi Lee tentang ini.“ imbuh gadis itu yang terdengar menyakinkan bagi Taehyung, seketika raut wajah pria itu berubah panik sekaligus cemas.
“Apa?!“ Taehyung meninggikan nada bicaranya lalu menatap gadis di hadapan serius.
Bibir Taehyung terkatup, matanya membulat dan rahangnya melorot begitu saja. “Kau bilang nuna mengalami kecelakaan?!“
Gadis itu mengangguk seolah ia juga sedih, permainan akan di mulai sebentar lagi. Dan ia sudah tak sabar, untuk bermain peran lebih banyak lagi. “Jadi apakah kalian akan ke desa menemui Ji Eun di rumah sakit?“
Tanpa menyampaikan pada nyonya Lee, Taehyung mengangguk yakin kalau ia sudah pasti akan ke sana untuk menemui Ji Eun. “Tentu, kami akan ke sana sekarang juga.“
Gadis itu lalu tersenyum singkat menatap betapa bodohnya Taehyung yang langsung percaya, namun ketika Taehyung menatap gadis itu dengan serius mendadak wajahnya kembali datar dan kembali serius.
“Kami akan berkemas dulu sebelum pergi, hanya sebentar saja.“ Taehyung lalu akhirnya pergi meninggalkan gadis itu sendirian berdiri di depan pintu. Sedangkan gadis itu hanya menatap punggung Taehyung sampai bayangannya hilang.
“Bo...doh...“ gadis itu bergumam sambil menampakan seringaian khasnya.
}{
Langit mulai terlihat gelap dan angin yang bergilir mulai terasa menusuk tubuh, setelah melakukan perjalanan jauh akhirnya mereka memilih untuk istirahat sejenak di tengah hutan menunggu sampai pagi tiba.
Jungkook yang tadi sempat memungut beberapa kayu untuk di jadikan api unggun telah mencoba untuk menghidupkannya.
Di temani Ji Eun yang duduk menyaksikan, pria itu menyalakan api menggunakan korek miliknya.
“Kita akan tidur di sini malam ini.“ Jungkook lalu ikut duduk di sebelah Ji Eun.
Gadis itu mengangguk lemas, matanya sayup dan mulutnya kedapatan menguap beberapa kali. Mereka telah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, kalau di hitung mereka baru ada setengah perjalanan dari tujuan.
“Tidurlah,“ Jungkook membawa kepala gadis itu untuk disandarakan ke pundaknya lalu merangkul gadis itu agar lebih dekat jarak nya dengan dirinya.
Gadis itu menggeleng di pundak Jungkook sehingga memberi sensasi geli namun Jungkook seperti menahannya, “Kenapa?“ pria itu menatap Ji Eun yang lesu.
Gadis itu menghembuskan nafasnya, “Kalau aku tidur berarti kau akan selalu terjaga? Dan tidak ada kesempatan tidur untuk mu dong.“ gadis itu melirik Jungkook sekilas lalu kembali menatap api unggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The werewolf ✓
Lobisomem[meskipun cerita ini sudah selesai, tapi tolong berikan vote dan komen nya] [Masih terdapat sedikit typo, dan akan di perbaiki secepat nya] Mungkin jika bukan malam itu mereka tidak akan bertemu- Kisah seorang gadis yang begitu percaya kalau werewol...