CHAPTER-26

1.7K 242 29
                                    

Pagi ini Jungkook sengaja datang pagi-pagi sekali ke rumah Ji Eun, pagi ini ia ingin mengajak gadis itu berolahraga kecil di dalam hutan sembari pergi ke rumah pohon yang sudah lama tak mereka kunjungi.

"Apa kau sungguh gila? Aku masih ngantuk karena semalaman aku memikirkan mu huh!" begitu pintu di buka gadis itu sudah menyembur Jungkook dengan omelan.

"Kau memikirkan wajah tampan ku? Wah sungguh?" Jungkook terkesima sendiri oleh wajahnya yang ia anggap tampan.

Gadis itu berdecih lalu bersandar di pintu. "Aku tidak mood olahraga jadi kau saja sendiri." kata gadis itu yang seolah mengusirnya.

"Aku ingin ke rumah pohon, memangnya kau tidak rindu dengan panahan dan senapan?" Jungkook bernostalgia, ia mengingatkan hobi Ji Eun dulu sewaktu mereka masih belum sama-sama dekat seperti sekarang.

"Ah itu, eum... Aku sudah tidak suka itu lagi. Lagipula kak Jong Suk pernah bilang kalau seorang gadis tidak pantas dengan dua hal itu."

Ji Eun diam merunduk setelah itu. "Ah bahkan sampai sekarang aku harus membohongi ibu dengan mengatakan kalau dia bekerja di kota." runtuk gadis itu yang frustasi bila mengingat kebohongan yang ia lakukan demi kakaknya.

"Yasudah ayo kita olahraga saja, daripada suntuk di rumah?" Jungkook menarik paksa Ji Eun yang sama sekali belum mencuci mukanya ataupun mengganti pakaian yang lebih tebal, karena ia tau cuaca di hutan itu sangat dingin di karenakan posisi rumahnya berada di dataran tinggi.

"Hei! Aku belum ganti baju dan cuci muka." protes gadis itu di kala Jungkook menarik tangan nya keluar.

"Tak perlu, karena kau sudah cantik kok."

Ji Eun terkekeh mendengar gombalan yang di tunjukan untuknya, bola matanya berotasi. "Aku tidak akan tersanjung dengan gombalan mu tuan Jung."

Jungkook tertawa cekikikan sekarang, ia melihat bagaimana lucunya ekspresi Ji Eun yang memanyunkan bibir hanya karena ia menggombalinya.

"Berhentilah bertingkah cute seperti bayi, mentang-mentang sekarang berat badan mu naik jadi pipi mu jadi tambah berisi." puji Jungkook di seraya meledek gadis itu.

Mendengar itu pun Ji Eun langsung memukul punggung Jungkook reflek karena ia merasa tersinggung. "Hei pipi ku tidak gembul dan beratku tidak naik!"

Jungkook mengangguk. "Okelah."

Jungkook mulai berjalan santai menuju hutan, ia menarik tubuh Ji Eun supaya tidak mengekorinya lagi melainkan jalan sejajar dengannya.

"Apa kau ingin lomba lari denganku?" tawar Jungkook.

Gadis itu berhenti sejenak lalu berkaca pinggang memicingkan mata ke arah Jungkook. "Kau menghinaku?"

Jungkook menggeleng-geleng, bukan itu maksudnya tawaran Jungkook sebenarnya. Niat awalnya ia pikir Ji Eun akan menyetujuinya dan terjadilah kejar-kejaran layaknya di drama-drama korea tapi yang ia dapatkan malah semprotan gadis itu.

"Tidak, maksud ku bukan itu Ji."

Gadis itu menaikan dagunya. "Lalu apa?" ketusnya.

"Ah tidak jadi, dramanya sudah basi. Ayo jalan biasa lagi saja." Jungkook mempoutkan bibirnya jengkel lalu berjalan duluan meninggalkan Ji Eun.

"Hei kau malah meninggalkan ku sih?" gadis itu mengejar Jungkook.






}{





"Kau lihat dia hyung? Kau kalah cepat dengan Jungkook lagi." umpat Sehun yang diam-diam mengikuti dua orang tersebut ke hutan.

The werewolf ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang