Ji Eun membuka jendela kamarnya, setelah mengerjakan tugas dari dosen nya ia memutuskan untuk menghirup angin segar di malam hari.
Matanya Sayup-sayup menatap sekeliling, karena ia merasa ngantuk. sesekali ia juga menguap, gelap. Itulah yang pertama kali ada di pikirannya saat melihat sekeliling rumahnya hanya di penuhi tanaman dan pohon besar. Beda sekali dengan Seoul.
"Aku jadi rindu ayah, apakah besok aku harus datang menjenguk nya?"
Srek
Ji Eun mendengar sebuah suara yang berasal dari semak-semak rumahnya, matanya berusaha mendapati untuk mengetahui siapa yang membuat suara barusan.
Matanya mendelik ke sana kemari namun sepertinya tidak ada orang, mana mungkin ada yang berkunjung malam-malam ke rumahnya? Secara rumahnya adalah pelosok.
Srek
Suara itu kembali riuh sehingga membuat Ji eun kembali penasaran, ia jadi teringat kejadian malam itu yang dirinya dirinya dan juga anak dombanya. Bahkan sampai saat ini ia belum mengetahui makhluk apakah yang ia pergoki waktu itu.
"Mungkinkah itu makhluk yang ku temui di hutan sedang memakan Lili?"
Buru-buru gadis itu menutup jendelanya untuk lekas tidur dan berusaha tidak memperdulikan suara barusan, tapi ketika ia mencoba menutup jendela kamarnya ada sebuah tangan yang menjegal jendelanya supaya tidak tertutup.
Sesosok pria menggunakan jubah hitam tiba-tiba muncul mengagetkannya, "KYA!!" teriakannya pecah.
"Lee Ji Eun. Jadi kau gadis itu."
Ji Eun mengernyitkan setelah terkejut, gadis itu berusaha menetralkan rasa kagetnya barusan. "Kenapa kau tau nama ku?" ucap Ji Eun dengan suara minim.
Pria itu menyeringai, lalu ia membuka tudung kepalanya dan menampakan wajahnya di hadapannya. "Aku Kang Haneul, dan kau adalah calonku."
Mendengar penuturan pria itu otomatis membuat Ji Eun tertawa cekikikan geli, apa-apaan pria itu? Datang mengagetkan hanya untuk mengatakan 'Kau calon ku.' lelucon kelas kakap.
"kau ini siapa sih? Kenapa tiba-tiba bisa mengatakan itu?" Ji Eun kembali tertawa.
"Kau calon istriku Lee Ji Eun. Dan aku adalah calon suami mu." jelas Kang Haneul tegas.
"Dalam mimpi mu!" balas Ji Eun yang masih berusaha menahan tawanya.
Kang Haneul terdiam sejenak, rupanya Ji Eun adalah gadis yang sulit di ajak berbicara serius. Ia menganggap kalau omongan Haneul barusan hanyalah lelucon semata untuk menghiburnya. Padahal sebenernya itulah kenyataannya.
"Ini buktinya."
Heneul melompat dari jendela untuk mendapatkan akses lebih dekat dengan gadis itu. "Kau perlu bukti bukan?“ Haneul berjalan mendekati gadis itu hingga Ji Eun terpaksa melangkah mundur.
Ji Eun tertegun. "m-mau apa kau?!" suaranya sedikit terbata karena pria asing itu berusaha mendekati dirinya.
Ji Eun terus berjalan mundur hingga punggung nya menyentuh tembok, tidak ada akses berjalan lagi karena belakangnya sudah tembok. Kini tubuhnya bergidik ngeri menatap pria asing yang bernama Haneul.
Pria itu pun akhirnya menutup akses jalan bagi Ji Eun, tangannya di tempel kan pada tembok seakan tak membiarkan gadis itu pergi kemana pun. Ji Eun mulai meneguk salivanya kasar, "M-mau apa kau?" suaranya mulai tak terdengar.
Kang Haneul hanya menyeringai menatap nya, apakah harus sekarang Haneul melakukan itu? Sepertinya gadis ini ketakutan. Pikirnya.
Haneul mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu hingga membuat tubuh Ji Eun sedikit melorot, Haneul menatap sekilas bibir mungil warna soft pink gadis itu, bahkan belum menjadi istrinya saja Ji Eun sudah menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The werewolf ✓
Hombres Lobo[meskipun cerita ini sudah selesai, tapi tolong berikan vote dan komen nya] [Masih terdapat sedikit typo, dan akan di perbaiki secepat nya] Mungkin jika bukan malam itu mereka tidak akan bertemu- Kisah seorang gadis yang begitu percaya kalau werewol...