"Jika takdir mengharuskanmu mengikhlaskan, kamu bisa apa?"
.
.
.
PerkataPlay mulmed
Haize - Can you see my heart 🎧
Pergimu sama sekali tidak mendewasakanku.
Justru, kau memberikan luka, luka yang sampai saat ini masih menganga di hati. Kau datang hanya sementara, hanya sekedar singgah.Ku akui, perjalanan cinta kita memang tidak cukup 24 jam. Kamu tau apa yang terjadi padaku di menit-menit penuh kebahagiaan itu? Aku senang, ku baca chating kita berulang-ulang, ku scroll berkali-kali, dan senyum-senyum sendiri seperti orang yang nyaris hilang warasnya.
Apa tujuan dari semua tingkah laku mu ini?
Memberikan euphoria sampai langit, tapi secepat itu menjatuhkan ke dasar bumi paling bawah. Kau tau rasanya diperlakukan seperti itu? ku rasa tentu kau tidak tahu, sebab kau adalah manusia yang hanya melogika tanpa menggunakan hati untuk bertindak.
Kalau mau dipikir, singgahmu tidak sebanding dengan perjuanganku. Kalau mau dipikir lagi, perjalanan kita, kurasa tak layak dikatakan sebuah perjalanan, sebab, sejak awal hanya aku yang berjuang. Sebab kisah kita tidak lebih lama dari melelehnya lilin yang terbakar. Tapi, hanya untuk melupakanmu aku harus berusaha lebih keras dari apapun.
kau memintaku untuk secepatnya melupakanmu, apa menurutmu melupakan itu semudah membalikan telapak tangan?
Apa kau pikir dipaksa untuk ikhlas itu adalah sesuatu yang mudah?
Aku tak mengerti lagi dengan cara kerja otak gilamu itu, seenaknya datang dan pergi di kehidupan sesorang. seenaknya singgah seakan hati ini adalah halte bus yang kau singgahi setiap hari.
Aku ingin sekali membencimu, ingin sekali. Tapi rasanya begitu sulit, begitu pedih, seperti ter iris akibat merindu seseorang yang tak berhak dirindu. Rindu seseorang yang sudah jadi milik orang lain.
Ternyata, ditinggal pergi olehmu adalah kesakitan yang terus menerus tinggal di ingatan.
-----------------------------------------------------------------
Bagian pertama ini kutulis untuk kamu yang baru saja ditinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkata
RomanceTulisan ini saya dedikasikan untuk kamu dan mungkin diriku sendiri, yang belum bisa berdamai dengan sebuah perpisahan. "Tak mengapa, kau bahagia saja. Terluka itu bagianku" -Luwu Timur, 15 Maret 2019 ----------------------------------------- Menulis...