25. Cukup Diam Dalam Hati

365 98 3
                                    

"Entah kamu tak tau tentang rasaku yang telah lama dipendam, atau memang kamu tak mau aku yang jadi pilihanmu"
.
.
Perkata

Kita tak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh hati. Tetapi kita bebas untuk memperlakukan cinta itu. Diungkapkan atau tidak itu terserah. Cinta terkadang aneh dan tak masuk akal. Sepasang manusia tanpa ada komunikasi pun bisa saling mencintai. Mungkin tidak keduanya, mungkin salah satunya. Terdengar mustahil tapi memang nyata adanya. Seperti yang kualami saat ini.

Aku memilih untuk mencintai dalam hati. Tak perlu di ungkap karena aku tau akhirnya akan seperti apa.

Cukup memandangi nya dari jauh walaupun kadang perih saat melihatnya bersama orang lain. Ingin rasanya mengatakan bahwa tanganku lah yang seharusnya kau genggam, bahwa seharusnya aku yang ada di sampingmu. Tapi yang bisa ku lakukan hanya tersenyum dan berkata "semoga kamu bahagia bersama dia"

Menahan rasa yang sudah ada sejak lama memang tak mudah, hanya ada sesak di dada.
Tapi untuk mengungkapkan aku tak pernah punya keberanian. Awalnya aku berfikir tidak benar seorang perempuan menyatakan perasaan terlebih dahulu. Tapi ternyata alasan sebenarnya adalah karena aku takut ditolak dan tak bisa berada di sekitarmu bahkan untuk seorang teman.

Aku tak terlalu mengerti, bahkan dengan perasaanku saat ini. Mengapa aku begitu menyukaimu? Apakah ada alasan yang bisa menjelaskannya? Adakah rumus-rumus yang bisa memecahkannya? Atau, apakah harus ada alasan untuk mencintaimu? Pertanyaan-pertanyaan ini terus muncul, meledak, dan semakin menyebar memenuhi setiap sel dalam tubuhku

Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Yang kuinginkan hanya dirimu. Dirimu yang begitu beku

Hatiku mulai gelisah. Batinku kian tersiksa dalam kebungkaman. Begitu menyesakkan. Menunggumu dalam ketidakpastian.

Aku mencintaimu, tapi aku tak bisa paksakan dirimu. Cukup aku yang terluka. Kubiarkan kamu bahagia. Mungkin terdengar seperti omong kosong. Tapi itu caraku untuk menenangkan diriku. Karena aku tahu, bukan kamu tapi perasaanku yang salah.

Mencintai dalam diam memang tak pernah mudah. Meski rasanya sakit, aku masih bisa bertahan karena aku yakin suatu saat semua ini akan ada jawabannya. Kamu denganku atau aku tetap sebagai teman.

***
Lama tak menyapa readersss 💖
Apa kabar kalian readers setia??
Gimana chapter ini? Mewakili perasaan kalian yg terjebak dalam friendzone?
Wkwkwk
See you next chapter ya 💙

PerkataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang