21. April Sendu

410 114 4
                                    

"kuharap, sendu bukanlah akhir"
.
.
.
Perkata

Ku ucapkan terimakasih karena pernah hadir walau sesaat.
Mungkin Tuhan menghadirkanmu hanya menjadi cerita yang berakhir dengan cukup menyedihkan.
Memang benar, tidak ada yang salah dengan pertemuan kita. Yang salah disini hanya aku, berteman dengan melibatkan perasaan.

Aku sangat ingin bersikap sewajarnya saja, tapi setiap melihat mu aku selalu berdebar.
Hidup memang penuh teka-teki.
Entah mengapa rasaku bisa sedalam ini.
Jujur kamu bukan orang pertama yang mengisi hati. Tapi sejauh ingatanku, hanya pada kamu lah aku pernah merasa begitu jatuh dalam mencinta.

Tentu tidak ada yang bisa disalahkan, termasuk kamu, aku dan keadaan.
Bukan salahmu bila akhirnya aku harus terluka.
Termasuk dengan kisah kita yang terjadi begitu saja, perkenalan sederhana yang mampu menghadirkan rasa.

Hingga akhirnya di bulan April, kamu menemukan dia sebagai pasangan, seseorang yang juga ku kenal. Maka tidak ada lagi yang ku perjuangkan, langkah ku harus berhenti total.

Aku mengerti bahwa memang hak mu untuk memilih siapa dan bersama siapa.
Ya, duniaku terasa hancur saat berita itu sampai ditelinga. Kebersamaan kalian membuatku patah sepatah-patahnya.

Dan bodohnya, aku tetap mencoba terlihat baik-baik saja. Tahukah kamu, ada luka menganga yang kamu ciptakan?

Jujur, begitu sulit menerima keadaan.  Melihat kamu yang begitu ku ingini jatuh ke pelukan orang lain. Aku yang berjuang aku yang terbuang. Bagaimanapun, aku tidak boleh egois. Mungkin ini memang kisah yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan.

Aku dan kamu adalah sendu masa lalu yang mengizinkan waktu untuk meleburkan kisah itu. Aku harus bangkit. Aku harus bahagia. Karena kamu sudah bahagia dengan dia aku juga akan mencoba mencari kebahagiaan yang lain.

Dipertemuan kita yang selanjutnya, aku tak akan menjadi aku yang pernah begitu mengharapkanmu, aku tak akan menjadi aku yang pernah begitu terluka dan kecewa atas perlakuan mu.

Dipertemuan kita nanti, aku tak akan canggung dan tenggelam dengan luka masa lalu.

"Aku cukup dewasa menerima, meski mungkin lukaku belum kering juga. Dipertemuan kita, aku akan lantang berkata "aku baik-baik saja" "

.

Hey guys❣️
Long time no see💙
Jangan lupa voment yah 💦

PerkataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang