ps : untuk pembaca setia zoe, mungkin bagian ini akan jadi bagian terpanjang di 'Perkata' .
***
"Terlepas dari semua luka yang kamu hadiahkan, aku ingin mengucapkan banyak terimakasih"
.
.
Perkata
Dear you..
Kusebut kamu lelaki dari masa lalu yang masih sesekali ku pikirkan.
Bagaimanapun senangnya aku ketika memikirkanmu kau hanya tetap bagian dari masa lalu yang tidak akan pernah terulang.
Kita saat itu selangkah lagi bersama untuk saling memiliki. Tapi takdir tak berjalan sebagaimana rencana yang telah ku rancang.
Bahkan saat ini aku masih biasa berpikir, mungkin waktu itu kita lebih baik memang hanya sebatas teman, kakak dan adik, senior dan junior. Seandainya hari itu aku tidak selalu memaksamu memastikan status kita. Jika saja aku tak melakukan hal bodoh hari itu, mungkin kita masih baik-baik saja, masih bisa berkomunikasi setidaknya.
Kamu tau aku suka menulis, aku suka senja, aku suka kopi hitam pekat, aku suka menonton film action, dan masih banyak lagi. Tapi pernah kau bertanya mengapa aku suka semua itu?
Maka jawabannya, Karena kamu
Saat bersamamu dahulu aku menulis banyak hal tentang kita. Dahulu sebelum mengenalmu aku tak begitu suka kepada senja karena kupikir senja terlampau cepat pergi sampai akhirnya kamu mengatakan 'senja itu indah, tenang saja aku tak akan seperti senja yang terlampau cepat pergi' setelah kau mengatakan itu, aku terlampau candu pada senja. Dan beberapa waktu setelah kau membuatku candu dengan senja kau pergi meninggalkanku.
Bagiku kau bahkan lebih buruk dari senja. Sebab senja selalu datang kembali. Sedangkan kamu?
Aku suka kopi hitam pekat agar bisa menemanimu menghabiskan malam tanpa tidur, kau tau? Sebelum kenal kamu mana tahu aku minuman pahit hitam pekat itu. Ternyata pahitnya tak seberapa dibandingkan hidupku setelah ditinggal pergi olehmu. Kehilanganu hari itu memang memilukan. Aku seakan kehilangan gairah hidup.
Dan masih banyak hal lain yang aku sukai karena kamu.
aku sudah lama tak menulis tentangmu, karena aku tak ingin mengingatmu. Sampai akhirnya hari ini aku memberanikan diri mengorek luka yang sudah lama tertutup namun masih enggan untuk mengikhlaskannya.
Dear you...
Terlepas dari semua kebiasaan aneh yang kau berikan padaku dahulu, terlepas dari semua luka yang kau hadiahkan untukku.
Seiring waktu yang berlalu,
Seiring luka yang mulai samar.
Aku ingin mengucapkan terimakasih padamu.
Terimakasih karena telah membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat.
Terimakasih karena mengajariku untuk menerima keadaan.
Terimakasih karena telah mengajariku berdamai dengan diri sendiri dan dengan dunia yang kejam ini.
Dan masih banyak terimakasih - terimakasih lain yang mungkin hanya bisa kusampaikan lewat doa.
Ketika memutuskan untuk menulis ini, berarti aku telah ikhlas. Berarti aku telah berhasil keluar dari lubang hitam penuh kesengsaraan yang mengurungku selama beberapa waktu ini.
Mungkin jika kau tak pergi meninggalkanku dahulu, aku tak akan sampai pada titik ini, aku tak akan sekuat ini menghadapi dunia.
Untuk yang terakhir,
Untukmu yang membuatku memutuskan menulis bait-bait pilu ini, karena dari awal bait ini kutulis karenamu, kutulis ketika kau baru meninggalkanku.
Seperti yang kubilang dibagian pertama, Kisah yang tak sampai 24 jam. Itu nyata.
Dan jika Kamu (laki-laki masa laluku) membaca ini, walau agak mustahil orang sepertimu membaca hal-hal menyedihkan seperti ini, tetap saja andai kamu membaca ini. Terimakasih untuk kisah yang kau kasih dahulu, aku mengikhlaskanmu.
Selamat tinggal.
***
Gimana? Panjangkan? Bosen bacanya?
hehe
Zoe gak bisa janji kapan up untuk bagian selanjtnya, bisa jadi juga tidak ada bagian selanjutnya. Nanti zoe kabari di papan pesan.
Salam hangat, zoe*
**
Use your headset
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkata
RomanceTulisan ini saya dedikasikan untuk kamu dan mungkin diriku sendiri, yang belum bisa berdamai dengan sebuah perpisahan. "Tak mengapa, kau bahagia saja. Terluka itu bagianku" -Luwu Timur, 15 Maret 2019 ----------------------------------------- Menulis...