MAMA -BTS {J-Hope}

422 39 31
                                    

Ide&Pair dari : Mana aja?

Cast : -(?)-
Hirai Momo

Di suatu malam yang dingin dan tidak hangat(?), Momo memilih keluar rumah untuk beli Mi Sadap. udah tau kan kenapa aink samarin?. Karna persediaan mi dirumah Momo sudah habis tak bersisa gara-gara Momo camilin terus tanpa dimasak.

Sekarang malam dingin macam ini, Momo harus keluar untuk membeli Mi.
Beruntungnya rumahnya dengan minimarket tidak terlalu jauh. kek hubungan aku sama dia :( sorrwy malah curhat.

Saat sudah selesai membeli Mi Sadapnya, Momo berjalan pulang kerumahnya.

Tapi tiba-tiba Momo dikejutkan dengan suara anak cilik dari sebuah gang kecil.

Karna Momo penasaran dan nyali yang berani-berani-takut, Momo perlahan memasuki gang itu.

Momo disambut Oleh suara anak kecil lagi.
"Mama...."

Deg

"Mama??" ulang Momo, Momo sudah siap-siap kaki 1000 jika yang memanggil itu beneran.

Beneran setan.

"Mama..." Suara itu manggilnya lagi.

Dengan jantung yang tidak bisa berhenti berdetak cepet, Momo menoleh ke arah kanan. Dimana suara itu berasal.






Kok gelap?









Oia. Momo kan merem.

Dengan perlahan Momo Membuka kedua matanya, di dalam hati komat-kamit membaca mantra anti-setan.

Bukannya setan, Tapi Momo menemukan seekor anak kecil dengan mata berair dan pipi yang menyembul lucu.
"Omo! Kiyowo...." Ucapnya tanpa sadar, lalu ngegendong anak kecil itu. Anak kecil itu tak melawan sama sekali.

"Dimana ibumu??" Tanya Momo pada anak kecil itu. Ah dia lucu.

Tapi si anak malah menunjuk Momo.
"Mama..." Ucapnya

Momo langsung terketjoed ketika tangan kecil itu menunjuk dirinya.

SEJAK KAPAN MOMO MELAHIRKAN?

PACARAN AJA BELOM PERNAH!

WADUH! KENAPA BUKA RAHASIA PERUSAHAAN?!!

"Aku? Aku bukan ibumu tau! Apakah aku setua itu?!" Balas Momo seraya melayangkan jarinya untuk mencubit pipi gembul anak yang ada digendongannya itu. Sang anak hanya terkekeh geli.

Ah. Momo jadi ikut terkekeh karenanya.
Momo menolehkan kepalanya ke sekitarannya. Kosong. Tega sekali orang tua dari anak ini yang membuang anak selucu dia.

Berani membuat, tak berani bertanggung jawab.
Cih.

"Aigo... Ini sudah malam lagi..." Gumam Momo

"Aku akan membawamu pulang kerumahku saja, oke?" Ucapnya pada sang anak yang dibalas anggukan senang oleh sang anak. Momo kembali tersenyum.

"Cha.."

Momo berjalan perlahan menikmati angin malam yang menyapu(?) dirinya dan anak temuannya ini.
"Aigo... Beratnya dirimu..."

"Pipimu yaa yang membuatmu berat, hehehe" Ucap Momo yang dibalas kekehan dari sang anak.

Momo hampir serangan jantung ketika melihat tawa anak kecil itu. Entah kenapa hatinya berdebar kencang ketika melihatnya.
"Aaaa... Tertawamu manis sekalii" Ucap Momo

"Ayo pulang..."

"Tunggu... Sebelum pulang, aku akan membelikanmu baju dan celana baru oke?"

Anak kecil itu mengangguk senang dan memeluk leher Momo. Momo merasa hangat dan bahagia disaat yang bersamaan.

o((*^▽^*))oo((*^▽^*))oo((*^▽^*))oo((*^▽^*))o

"Nah... Ini rumahku..." Ucap Momo, lalu menurunkan sang anak dari gendongannya.

Momo mengambil kunci rumahnya untuk membuka pintu rumahnya. Jangan sampe ngambil kunci inggris. Lo pikir rumah Momo bengkel ketok mejik?

Setelah selesai membuka pintu, Momo menggandeng tangan anak itu.
"Masuklah." Ucap Momo lalu menggandeng anak itu masuk ke rumahnya.

Rumah Momo memang sederhana. Tapi tertata sangan baik dan rapih. Tentu saja. Itu sesuai dengan kepribadiannya yang selalu baik dan rapih.

Mata anak kecil itu sedari tadi tak lepas memandang sekelilingnya. Mungkin karna ia baru disini ya?

"Mandi dulu ya? Kau bau" Ucap Momo. Bercanda.

Namun anak itu malah menangis kencang.

Momo kaget, lalu langsung menenangkan tangisan anak itu.
"Tidak... Aku hanya bercanda... Aigoo kau cengeng sekali ya??" Ucapnya. Lalu membawa sang anak yang menangis ke kamar mandi. Untuk mandi tentunya.

o((*^▽^*))oo((*^▽^*))oo((*^▽^*))oo((*^▽^*))o

Momo sudah selesai memandikan 'Bunny'. Sekarang Bunny sudah 10000% wangi! Momo berani jamin uang kembali jika Bunny tidak wangi.

Ya Bunny adalah nama yang diberikan Momo kepada anak temuannya ini. Mengapa? Karna di baju nya, terdapat gambar kelinci yang bernama 'Bunny'. Jadi Momo menamainya itu saja. Bilang ae lo kga mau mikir bgst.

"Cha... Sudah selesai! Sekarang aku yang akan mandi. Aku sangat bau." Ucap Momo, meninggalkan Bunny sendirian dikamarnya.

Saatnya dirinya yang mandi.


Momo sudah selesai urusan mandi-bermandi. Ia kembali ke kamarnya. Ia sangat ingin tidur sekarang. Lupakan soal memasak Mi Sadap.
"Uwah segarnya- dimana anak itu?" Momo terkaget ketika melihat Bunny tidak ada di kamarnya.

"Bunny?"

"Bunny?"

Momo terus memutari kamarnya dan memanggil nama Bunny. Namun ia sama sekali tidak ada di manapun disudut kamarnya. Bahkan Momo mencari ke lemari, kolong kasur, kamar mandi, laci, kotak make up, dan lainnya.

"Aish dimana dia?" Gerutu Momo karna Bunny yang masih belum ditemukan.

"Hehehe"

Momo tau. Itu suara Bunny!

Dengan cepat Momo berlari ke arah suara yang datang dari ruang tamu.

Momo bernapas lega.

"Aku mencarimu ke sudut-sudut kamar, kau malah menonton tv diruang tengah! Ayo kau harus tidur!" Ucap Momo, lalu menggendong Bunny ditangannya

Plak

"Hm! Rasakan itu"

Momo menampar pantat Bunny pelan dengan gemas tentunya.

"Ehehehe"

"Eoh? Kau tertawa? Makan ini! Hm! Hm!" Momo kembali menampar pantat Bunny

"Ehehehehehehehehehe"

Lah yang ditampar malah cekikikan dan kelihatan bahagia.

Momo memasuki kamarnya, lalu melirik jam dinding yang tergantung di atas sana.
"Omo! Jam 11 lebih 45?"

"Sudah. Ayolah kita tidur. Aku lelah"

Momo menata kasurnya agar nyaman untuk di tiduri oleh mereka berdua.
Bunny hanya menatap Momo dari arah lemari. Sama sekali tidak berniat untuk mengganggu kegiatan Momo.

Setelah selesai menata kasur dan dipastikan rapih dan nyaman, Momo mengangkat Bunny untuk tidur bersamanya diatas kasur.

Momo menidurkan Bunny disebelahnya. 5menit setelah itu, Bunny telah berjalan ke alam Mimpi.

Momo terus saja menatap Bunny yang sedang tertidur itu. Perlahan dirinya mulai mengantuk.

"Cha... Bunny, Jaljayo" Ucap Momo lalu mencium kening Bunny lama.

Ia berbalik untuk memunggungi Bunny.

"Jaljayo, Mama." Entah balas siapa itu, serta melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Momo, dan mendekapnya erat.

"HAAH?!!"

Gimana udah happy ending belom?

OneShutThruTheHeart :Hirai MomoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang